Sebagaimana yang telah diumumkan oleh banyak kalangan bahwa Pandemi Covid 19 telah bergeser menjadi masa transisi menuju endemi. Di masa transisi ini sudah boleh kumpul kumpul, dan tetap waspada, dalam arti senantiasa berusaha menjaga protokol kesehatan.

Masa transisi ini telah menarik hasrat bertemu dan berkumpul sesama saudara, sahabat, dan teman teman seprofesi, maupun sehobi dengan peminatan yang hampir sama.
Begitu juga para Penulis, Novelis, dan Penyair, atas Undangan Cang Salimi Ahmad, mereka pun berdatangan menjadi semacam gelaran Reuni Tipis tipis.

Betapa tidak, sejawat sepeminatan dalam sastra yang hadir ini sebagian besar mengaku sudah sekian tahun tidak pernah bertemu, Padahal diantara mereka adalah pegiat sastra sejak tahun 1970-an dan sampai sekarang masih aktif menulis sebagai Penulis Profesional. Sehingga wajar jika silaturahmi di rumah Cang Salimi Ahmad, di kawasan Bintaro, Sabtu, 30 Juli 2022 itu sekaligus menjadi temu kangen, dan mengenang perjalanan kepenulisan masing masing yang hadir.

Beberapa nama terkenal yang hadir antara lain, seperti: Novelis beken & senior Bang Rahmat Ali, Sastrawan Senior dan Guru para Sastrawan Adri Darmadji Woko,

Penulis lingkungan sekaligus Wartawan senior Bang Heryus Saputra, Dua Sastrawan senior sekaligus Begawan di Komunitas Dapoer Sastra Tjisaoek Abah Yoyok & Pak de Uki Bayu Sejati, Penulis sekaligus Penggagas cerita Si Doel Anak Betawi Cak Harry Tjahjono, Penyair Aglonema Bang Kurniawan Junaedie, dan Penyair kreatif sekaligus konsisten di jalan Puisi Nanang Ribut Supriyatin, Penyair sains Kek Atek, Penyair Spiritual Ustad Humam S. Chudori, Sastrawan Betawi Cang Yahya Andi Saputra, Penulis & Wartawan senior Foeza Hutabarat, Penulis dan Penyair Sedunia Eddy Pramduane, Penyair Pak Dosen Sam Mukhtar Chaniago, Novelis & Penulis Sosialita Cieke Bidadewi, dan Orang orang muda berbakat diantaranya Penyair Arek Suroboyo Denting Kemuning, Penerjemah karya sastra Lily Siti Multatuliana, Penyair Kuliner Roosetindaro Baracinta, dan beberapa sastrawan yang lain.

Penulis Indonesia

Perlu sedikit tambahan informasi bahwa tuan rumah Cang Salimi Ahmad adalah Penulis kreatif sekaligus Pegiat Akupuntur. Baru baru ini telah berhasil meluncurkan karya buku puisi terbarunya dalam buku kumpulan puisi tunggal “Seribu Cinta, Satu Tiada”.
Buku ini telah dibahas di perhelatan bedah buku di Komunitas Dapoer Sastra Tjisaoek, Cisauk, Tangerang, Banten.

Seluruh acara berjalan ceria, penuh tawa, dan tentu diselingi ishoma, ngopi dan ngobrol bersambut suka ria. Pada akhir giat silaturahmi di rumah Cang Salimi Ahmad, semua yang hadir mendapatkan souvenir buku kumpulan puisi “Seribu Cinta, Satu Tiada”.

Semoga selalu bergembira dalam Reuni tipis tipis, dan sesudahnya. (Liputan K.A)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *