Alam telah menganugerahkan keindahan bagi umat manusia, mulai dari alam semesta yang sesungguhnya: hamparan daratan, pegunungan, persawahan, perkebunan, hutan, lautan, sampai ke langit dan antariksa, tidak terkecuali tumbuhan, hewan, dan benda benda di sekitar kita, termasuk batu sekali pun. Semuanya mengandung keindahan dengan segala sisi keistimewaannya.
Begitu juga bebatuan. Batu batu indah hasil pembentukan alam, baik karena gerusan aliran alir bertahun tahun, bahkan sampai ribuan atau jutaan tahun, atau pun karena proses alami yang lain bisa menyebabkan bongkahan batu mempunyai bentuk yang indah, dan berpotensi untuk memperindah taman di luar ruangan, maupun di dalam ruangan, di taruh di atas meja atau pun di lemari kaca. Bentuk bentuk indah ini serasa menghadirkan suasana alami di sekitar hunian atau pun di dalam rumah, gedung, dan perkantoran. Batu batu tersebut, jika diperhatikan ada yang menyerupai gunung, rumah, pemandangan, air terjun, atau yang lain. Lingkup perhatian ini selanjutnya berkembang sesuai bentuk, warna, dan karakter batuan.
Batu-batu indah ini berasal dari alam dan ditemukan di : sungai, laut, kawasan berbatuan di dalam tanah atau pun di permukaan tanah, ada juga yang berasal dari batu fosil. Batu batu indah alami tanpa campur tangan manusia dikenal sebagai Batu Suiseki. Sedangkan yang sudah diolah melalui rekayasa campur tangan sesuai dengan keinginan manusia disebut Batu Biseki.
Tidak setiap batu dari alam termasuk dalam kategori Batu Suiseki, tetapi hanya batu-batu yang memiliki bentuk, warna, tekstur, dan karakter yang bisa menyerupai obyek tertentu semisal menyerupai binatang, tumbuhan, maupun pemandangan alam yang termasuk Batu Suiseki,.
Laman Komunitas Batu (kemdikbud.go.id) memberikan penjelasan bahwa istilah Suiseki berasal dari bahasa Jepang yaitu sui dan seki. Sui berarti air, sedangkan seki berarti batu. Jadi suiseki secara utuh memiliki arti batuan air.
Adapun menurut laman https://www.bladjar.com/apa-itu-suiseki/ tampilan Batu Suiseki maupun Biseki dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
- Batu ditaruh di atas alas kayu (daiza) sebagai dudukan.
- Batu ditempatkan di nampan tahan air atau mangkuk keramik (suiban) atau perunggu (doban).
Macam Ragam Batu Suiseki
Batu Suiseki terdiri dari berbagai macam jenis, contohnya sebagai berikut:
- Yamagata-ishi/Toyama-ishi/Shimagata-ishi: Bentuknya menyerupai gunung
- Taki-ishi: Bentuknya menyerupai air terjun
- Tamari/Mizutamari: Bentuknya berlubang cekung bisa untuk menyimpan air.
- Kuzuya: Suiseki berbentuk mirip rumah terpencil di Pedesaan
- Doha-ishi: Batu datar dengan tonjolan menyerupai Pegunungan
- Dan-seki: Batu datar, dan sebagian bertingkat
- Kaburi-ishi/Amayadori: Batu beratap
Pada saat ini perkembangan penggemar dan kolektor batu indah Suiseki maupun Biseki telah berkembang pesat di Negara Jepang, China, Korea, dan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Sehingga batu indah ini banyak diburu oleh para kolektor, harganya pun menjadi menarik, terutama batu yang bernilai seni tinggi.
Untuk mendalami seni Batu Suiseki bisa belajar pada seorang ahli (master), atau pun melalui otodidak dengan membaca buku, dan belajar dari sumber lain di media sosial yang menyediakan konten pembelajaran seni Batu Suiseki.
Selamat mencoba berhobi ria Batu Suiseki, dan atau Biseki!
—
Penulis:
Kek Atek, Penggemar Suiseki & Biseki, tinggal di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Indonesia.