Presiden Joko Widodo meminta agar protokol mengenai tatanan normal baru yang sudah disiapkan Kementerian Kesehatan dapat segera disosialisasikan secara masif kepada masyarakat. Pengenalan yang lebih dini dan masif dari protokol tersebut diharapkan bisa meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat agar tetap produktif dan aman di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Presiden saat memimpin rapat terbatas mengenai persiapan pelaksanaan Protokol Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/05/2020).

Sehari sebelumnya Kepala Negara telah meninjau kesiapan menuju tatanan normal baru dengan meningkatkan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan di sarana publik dan perniagaan. Pelaksanaan pendisiplinan digelar di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota dengan melibatkan anggota TNI dan Polri yang akan senantiasa mengingatkan masyarakat untuk berdisiplin menerapkan protokol kesehatan selama pandemi.

[iklan]

Tatanan normal baru produktif dan aman tersebut, Presiden melanjutkan, nantinya akan terlebih dahulu dimulai di beberapa provinsi dan kabupaten kota dengan indikator R0 yang sudah di bawah satu. Angka indikator di bawah satu tersebut dapat dipahami bahwa penularan dan pertumbuhan kasus Covid-19 semakin melambat dan cenderung dapat dikendalikan.

Selain itu, yang tak kalah penting, Kepala Negara menegaskan untuk memastikan tingkat kesiapan setiap daerah dalam mengendalikan virus ini sebelum bersiap menuju fase produktif dan aman sebagai sebuah normal baru. Bagi daerah yang diketahui memiliki angka penyebaran Covid-19 yang masih tinggi, Presiden meminta jajaran terkait untuk memberi perhatian khusus dan melakukan pengujian sampel serta pelacakan yang agresif dengan diikuti isolasi yang ketat untuk menekan kurva penularan.

Berikut 4 hal Persiapan Pelaksanaa Protokol Tatanan Kenormalan Baru.

  1. Menerjunkan aparat dari TNI/Polri ke titik-titik keramaian di 4 provinsi dan 25 kabupaten kota
  2. Sosialisasi secara massif kepada masyarakat, baik mengenai jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, dan dilarang berkerumun dalam jumlah yang banyak.
  3. Tatanan baru ini dimulai di beberapa provinsi kabupaten kota yang memiliki R0 sudah di bawah 1 dan juga pada sektor-sektor tertentu yang terlihat di lapangan bisa mengikuti
  4. Daerah-daerah yang kurvanya masih naik seperti Jawa Timur, akan ditambah bantuan pasukan aparat untuk menekan kurva. Memasifkan pengujian sampel, pelacakan yang agresif terhadap yang PDP maupun ODP, dan melakukan isolasi yang ketat. (red/29/05/2020)
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *