Secara tematis sajak-sajak Ule Ceny banyak bicara tentang kearifan lokal dalam sudut pandang perempuan. Namun, secara substantif, Ule Ceny, sesungguhnya sedang mengungkapkan perasaan batinnya sebagai manusia ciptaan Tuhan yang sangat dekat dengan kehidupan kesehariannya. Inilah yang kemudian menjadikan penasaran pembacanya; yakni tentang sosok perempuan Sumbawa yang selama ini dikenal sebagai perempuan tangguh, cekatan dan sekaligus feminim.

Nanang R. Supriyatin – Penyair

“Akar mati pohon mati. Akar tumbuh pohon hidup. Tumbuhlah. Perempuan Penjaga Tradisi.” Ule Ceny penyair matahari bersinar. Menulis dan membaca itu. Menumbuhkan pohon makna. Menegakkan jati diri. Merebut hari esok lebih berarti.

Dinullah Rayes– Sastrawan

Dari sekian banyak puisi yang disajikan dalam buku “Kumpulan Puisi Perempuan Penjaga Tradisi” ini, ada dua buah puisi yang sangat berkesan di hati saya setelah membacanya, yakni puisi yang berjudul: Pohonku Kini Tiada dan Tangisku Dalam Diam. Sungguh pandai penulis merangkai kata-kata puitis, tanpa terasa saat membaca kedua pusi tersebut airmataku berurai tak terkira, karena ingatanku melayang ketika ibu dan ayahku pergi. Perasaanku seakan sama dan sebangun dengan perasaan yang dialami oleh Ule Ceny. Kesedihan yang amat sangat karena ditinggal orang tua telah dilukiskan dengan sangat piawai oleh Ule Ceny dalam kata-katanya:

“kini jemari sayapku patah, raungku tiada berguna, kulangitkan doa-doaku pada sunyi malam, tiada mampu mengobati luka.”

Rasa pilu yang mendalam setelah membaca dua puisi tersebut telah dipekatkan lagi oleh puisi penutup dalam buku ini yang berjudul Ibu. Perasaanku benar-benar sedih dan airmataku mengalir tambah deras tatkala membaca puisi yang berjudul Ibu tersebut.

Sungguh isi buku puisi ini bagiku sangat berkesan di hati dan apa yang terjadi pada sebuah tradisi etik berloncatan menjadi tantangan dimasa depan dalam dunia perempuan terhadap anak-anaknya. “Perempuan Penjaga Tradisi” layak menjadi teman setia pembaca di waktu luang.

Prof. Dr. Galang Asmara, SH. M.H – Guru Besar Universitas Mataram-NTB

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *