PAMERAN LUKISAN MENGGUGAH SPIRITUALITAS
…”Lukisan tokoh NH Dini saya rampungkan beberapa jam tepat pada hari beliau mendadak meninggal. Malam itu saya sudah sangat mengantuk dan lelah melukis. Tapi lewat tengah malam mendadak muncul dorongan besar untuk terus melukis hingga selesai sekitar pukul 03.00 dinihari. Esoknya saya mendapat kabar bahwa beliau telah berpulang kepada Yang Kuasa. Banyak peristiwa magis yang tidak bisa saya pahami selama proses menyelesaikan 26 lukisan ini. Setiap lukisan mengandung eksplorasi spiritual saya, debaran kisah masa lalu tokoh-tokoh yang dilukiskan dan detak jantung masa depan bagi penikmatnya.”
Dengan membaca satu baris kalimat di atas, pembaca digiring untuk lebih mencari tahu apa dan bagaimana proses yang dialami pelukis – namanya : Seruni Bojawati, boleh panggil nama kecilnya : Uni – agar ikut merasakan pengalaman spiritualnya. Tak hanya satu melainkan ada 25 tokoh lainnya – yang tentu masing-masing memiliki karakter khas. Dengan kata lain pengalaman Uni dapat dinyatakan sebagai metode untuk belajar mengenai karakter manusia, tak hanya berguna bagi senirupa-an tapi juga berbagai profesi kesenian : penyair, dramawan, penari, bahkan juga akademisi.
[iklan]
Tokoh-tokoh yang dilukis oleh Uni ternyata tak dipilih olehnya sendiri melainkan oleh para ahli yang aktif mendalami isu perempuan yang melakukan seleksi dari puluhan tokoh perempuan di Nusantara. Para perempuan yang dilukis selain berada di beraneka jaman, juga berasal dari etnis, geografi, profesi dan kelas ekonomi yang berbeda. Rentang waktunya dari tahun 833 sampai dengan tahun 2019, maka pameran di Galeri Cemara 6 ini bertema: “Perempuan-Perempuan Menggugat.” Dan diskusinya menghadirkan: Thamrin Amal Tomagola, Toeti Heraty, Saparinah Sadli, dimoderatori Eka Budianta.
Nama-nama tokoh perempuan tempo doeloe & masa kini, antara lain: Rainha Boki Raja – “Balada Ratu Tanah Rempah” dari Ternate, Laksmana Malahayati – Aceh, Dewi Sartika – Parahiyangan, Inggit Ganarsih – Bandung, Gayatri Rajapatni – Babad Ratu Tanah Jawa, Rasuna Said – Singa Podium, Pramodhawardhani – Majapahit, Yosepha Alomang – Papua, Martha Christina Tyahohu – Maluku, Rohana Kudus – jurnalis, SK Trimurti – Jurnalis, Marsinah – Pejuang Buruh.
Warna-warni dan garis yang hadir pada suatu bidang merupakan wujud dari ekpresi dan atau ikhtiar untuk menularkan rasa seni menggugah pribadi-pribadi siapapun yang rela dan senang belajar meneladani. (UBS)