Pameran Lukisan
REVOLUSI : Fisik – Diplomatik – Estetik
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 umumnya dikaitkan dengan revolusi bersenjata, pertempuran antara para pejuang pembela tanah air melawan penjajah. Bangsa Indonesia berhasil mengusir musuh dengan persenjataan seadanya. Para pelukis masa itu adalah dokumentator sejati. Judul karya-karyanya melukiskan situasi kondisi, antara lain ”Perjuangan” – Sudjono Kerton, “Menghadang Konvoi” – Sapto Hudoyo, “Gerilya” – Nasyah Djamin.Di tengah peperangan bukan hanya tentang darah, luka, kematian melainkan juga lukisan yang humanis berjudul “Pengantin Revolusi” karya Hendra Gunawan yang melukiskan pengantin pria mengenakan pakaian militer memboncengkan mempelai perempuan dengan sepeda lelaki.
Selain perang digambarkan pula mengenai peran diplomasi yang dilakukan oleh para pemimpin bangsa. Henk Ngantung – seorang skteser mengabadikan Bung Karno dan Bung Hatta, Sutan Syahrir, Dr. Leimena dalam persidangan dengan pihak Belanda yang kemudian dikenal sebagai perundingan Linggardjati.
Pameran Lukisan “Revolusi Fisik, Revolusi Diplomatik, Revolusi Fisik” yang berlangsung dari tanggal 7 – 31 Agustus di Museum Seni Rupa & Keramik, di Kota Tua, diselenggarakan oleh Unit Pengelola Museum Seni, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jaya. Pada acara pembukaan hadirin dihibur alunan lagu berirama keroncong – yang dimainkan oleh komunitas anak muda “Swara Mangun.”
Untuk meramaikan pameran pada Jum’at, 8 Agustus, dilaksanakan Sketsa Malam Hari. Belasan sketser ber”senjata”kan pensil, pena, cat air, mencerap nuansa sekitar Museum lantas dipindahkan ke kertas gambar. Menarik.
Satu hal yang “baru” adalah adanya aplikasi 3-D sehingga para pemirsa dapat men-scan lukisan lengkap dengan video penjelasannya dengan Smart Phone. Ini merupakan ikhtiar untuk mensosialisasikan dan memancing minat generasi milenial menyaksikan pameran lukisan – yang bakal meluaskan wawasan.
[iklan]
Panitia pelaksana juga berupaya merangkul remaja dengan mengadakan workshop melukis untuk pelajar – 13 Agustus, bincang-bincang karya seni dan digitalisasi – 15 Agustus, maupun gelar kreativitas seni siswa spectrum 20 Agustus. (UBS)