Prolog
Rida K Liamsi
Luka yang tidak seberapa

Menulis puisi , adalah menulis suasana hati . Itu kata Goenawan Mohammad , salah satu penyair utama Indonesia saat ini. Dan suasana hati yang paling menggoda untuk menulis puisi adalah saat sedang jatuh cinta. Saat seseorang dipenuhi rasa suka dan juga cemas. Suka karena menikmati indahnya rasa cinta, cemas karena takut tidak dapat membahagiakan sang Kekasih. Rasa cinta dalam manifestasi yang mana pun dan bagaimanapun.

Tetapi rasa cemas adalah rasa paling kuat dan jadi sumber energi yang luarbiasa untuk menghasilkan puisi yang bagus. Cemas adalah sumber luka cinta yang selalu menjadi sumur inspirasi untuk menulis puisi. Menulis suasana hati yang luka , pedih dan nelangsa. Karena itu ada yang bilang : yang tak pernah jatuh cinta tak pernah punya luka. Yang tak punya luka takkan pernah menulis puisi. Ini memang jargon anak muda.

[iklan]

Puisi adalah luka yang meruakkan kata kata, dan kekuatan yang akan menerbangkan kata kata pergi kemana mana. Bersama rasa cemas, rasa suka, rada pedih dan rasa sebagai ujud suadana hati yang menunjukkan betapa cinta sesungguhnya punca segalanya rasa.

Kumpulan puisi Ruhan Wahyudi “ Menjalari Tubuh mu di Pundak Waktu “ ini adalah kumpulan puisi cinta. Hampir seluruhnya. Puisi yang ditulis dengan suasana hati yang beragam rasa. Tapi umumnya rasa Suka, gembira, harap dan juga sedih, cemas, tanda tanda cinta yang semua tahu begitulah adanya sejak dulu kala. Apalagi pada penyair muda, seperti Ruhan Wahyudi ini.

Memang, luka cinta Ruhan Wahyudi ini, luka yang belum seberapa. Belum berdarah darah. Belum bernanah . Belum Melecuhkan semua indra. Belum seperti luka cinta Majenun. Maka puisi puisi yang terhimpun dalam kumpulan ini pun adalah puisi puisi yang masih belum seberapa dalam dieksplirasi lukanya. Belum sampai ke keladak rindu. Belum sampai ke karat luka. Namun Ruhan telah membuktikan bahwa suasana hati yang bangkit dan menyentak karena luka cinta itu, menjadi energi baginya untuk menggali sumur kata katanya menjadi puisi.

Puisi bagi penyair muda seperti Ruhan, adalah suasana hati seorang pengembara yang mencoba merambah rasa lukanya untuk mencari esensi dari rasa bisa, rada sedih, rasa tak berdaya untuk menolak dan menggugat cengkreman seorang kekasih yang menggenggam dan menatang dengan bimbang suasana hatinya. Membawanya berjalan kemana mana. Dan membawa api cinta itu sampai ke palung sukma yang paling resah. Pengembara yang sedang belajar menerka seberapa dalam rasa luka cinta itu. Pahitnya.

Puisi puisi yang dilahirkan dari luka yang belum seberapa memang puisi yang baru menjadi petanda dari langkah para penyair muda. Dari rasa luka yang belum seberapa dia memulai perjalanan ambisinya untuk menjadi penyair andal. Perjalanan penyair yang menggenggam gelisahnya menunggu ketika akan menjadi samudera luka dan gelombang puisi puisinya.

Mungkin saja takdir akan membawanya kembali ke rumah kehidupannya, menyerah dan menikmati tanda suka cintanya. Dan sekali sekali kembali menulis puisi puisi dengan rasa luka yang tak seberapa. Tapi sekali sekali melangkah ke jalan kepenyairan yang sunyi dan terasing itu, maka selalu ada tantangan : Bisakah kau menjadi penyair besar dengan luka sebegitu saudaraku ?

Begitulah pertanyaan yang menggoda dan mencabik cabik usia dan akan terus ada. Maka jawabannya, bisa dalam berbagai manifestasi juga. Mungkin dari atas bentangan sajadah mu karena sesungguh maha cinta, maha luka, ada pada semua percakapan antara kita dengan sang Maha. Pada tetesan wudu’, pada helaan nafas , dan getar doa mu.
Menulis puisi adalah melukis keindahan, melukis pesona dengan kata kata. Melukis makna dan pesona cinta. Dan bahkan meski hanya sebuah tanda baca. Artinya , selagi ada kata kata , maka akan selalu ada pesona dan kita akan terus menulis puisi karenanya.
Shabas !

2019

Rida K Liamsi, seorang penyair. Kini menetap di Tanjungpinang. Sudah menulis sejumlah buku puisi dan novel. Kumpulan puisinya ROSE memenangkan anugerah Buku Puisi Terbaik pilihan Badan Bahasa Tahun 2018. Novel terakhirnya @ Selak Bidai, Lepak Subang Tun Irang, sebuah novel sejarah. juli tahuj 2019.

 

Buku bisa langsung dipesan ke Wa 081934991613 (Ruhan)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *