Kebun Organik di Halaman Rumah

Maemunah Ch.

Setiap orang bermimpi memiliki rumah yang bukan sekadar tempat tinggal. Mereka ingin rumah yang nyaman, damai dan adem ayem. Di sisi lain, halaman-halaman rumah saat ini sudah semakin sempit. Jika tidak dimanfaatkan dengan garasi, biasanya langsung ditutup oleh pintu depan sehingga hanya pendek sekali memiliki jarak dengan pagar depan. Apalagi di perumahan-perumahan, mulai dari yang sederhana hingga mewah. Sementara, di pedesaan biasanya pekarangan rumah diisi oleh kandang ayam, tempat jemuran atau hanya teras saja. Jarang orang-orang pedesaan memikirkan halaman rumahnya sejuk dan asri padahal mereka kebanyakan bertani.

Seberapa pun sempitnya lahan halaman rumah, sesungguhnya masih dibuat asri dan sejuk dengan membuat kebun organik (organic gardening) melalui kegiatan bertanam. Jenis tanamannya bisa bermacam-macam, misalnya tanaman kelompok sayuran. Jika halaman sudah benar-benar mepet kita bisa bertanam dalam pot, polybag atau vertikultur. Lebih istimewa lagi, bertanam sayuran ini dilakukan secara organik.

[iklan]

Lalu apa keuntungannya?

Pertama, mengonsumsi sayuran organik akan membantu kesehatan tubuh, karena dapat memperbanyak kandungan gizi alami yang terserap dalam tubuh. Kedua, dengan penataan yang baik, suasana rumah akan lebih sejuk dan asri. Ketiga, menyalurkan kegemaran bertanam di halaman rumah sendiri berarti mendapatkan kepuasan jiwa. Keempat, dengan kegiatan bertanam bisa memutuskan kejenuhan hingga mendapatkan hiburan.

Menanam sayuran organik tidaklah susah. Bukan hanya itu, menjadikan halaman sebagai kebun organik dapat meminimalkan penggunaan bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan. Banyak tanaman sayuran yang bisa ditanam di halaman rumah, misalnya:

  1. Sayur biji-bijian seperti kecipir
  2. Sayur buah seperti tomat, terung
  3. Sayur daun seperti bayam, kangkung, sawi hijau
  4. Sayur umbi seperti bawang bombai.

kebun organik

Cara bertanam bisa menggunakan pot, selain dapat dipetik hasilnya, juga dijadikan sebagai tanaman hias. Teras atau pekarangan rumah kita semakin terasa alami. Media tanam berupa campuran antara tanah subur dengan pupuk kandang atau kompos. Tanah dapat diambil dari pekarangan rumah yang telah dibersihkan terlebih dahulu dari rumput dan batu-batuan. Pupuk kandang dapat berupa kotoran ayam atau kambing, sapi dan kerbau yang sudah kering. Kompos dapat berupa daun yang sudah lapuk.

Sebelum dicampur, baik tanah maupun pupuk kandang atau kompos diayak terlebih dahulu dan dijemur. Kita hindari pemakaian pupuk dan pestisida kimiawi. Kita tanam secara organik. Pot yang digunakan bisa dari kaleng bekas, ember, kantong plastik atau pot yang bagian bawahnya dilubangi untuk pembuangan air.

Bagian paling bawah sebaiknya diisi dengan selapisan batu kerikil yang telah dicuci. Penuhi pot dengan media tanam yang telah dipersiapkan. Siram media tanam secara perlahan-lahan selanjutnya tanam.

Siapakah yang mempopulerkan tanaman organik ini?

Sir Albert Howard, seorang ahli botani asal Inggris, yang mengagas pertanian organik secara lebih sistemastis. Bukunya yang terbit pada tahun 1940, berjudul An Agricultural Testament telah menginspirasi gerakan pertanian organik di berbagai belahan bumi. Atas alasan itu, dia disebut-sebut sebagai bapak pertanian organik. Di Indonesia pertanian organik mulai populer di era 80-an. Dimana gerakan revolusi hijau yang digagas pemerintah pada akhir tahun 70-an mulai menunjukkan dampak positifnya. Penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia dituduh sebagai pemicu kerusakan lingkungan pertanian dan kesehatan manusia. Dengan adanya tanaman organik, masyarakat mulai sadar akan pentingnya gizi dan kesehatan.

kebun organik

Menjaga lingkungan dengan bercocok tanam sekitar rumah tidak lain adalah usaha melestarikan sekitar yang menghasilkan dampak positif. Tanaman organik juga dikenal kaya manfaat, salah satunya adalah meningkatkan kesehatan tubuh.

Sayuran dan buah-buahan organik dipanen dari hasil budi daya organik yang tidak menggunakan bahan kimia. Umumnya, ditanam di lokasi yang aman dan bebas pencemaran. Tanaman sayuran organik memiliki masa tumbuh yang pendek, hanya berkisar dua sampai dengan tiga bulan.

Namun, kekurangan dari tanaman organik adalah hasil panen yang belum tentu berhasil atau belum tentu bisa diproduksi dalam jumlah yang banyak. Kondisi tersebutlah yang menjadi alasan kenapa harga produk organik menjadi lebih mahal.

kebun organik

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *