HIJRAH DI TENGAH MUSIBAH

Sebuah Renungan Oleh Atik Bintoro

Musibah Pandemik Covid 19 masih melanda Dunia termasuk di sekitar kita, meski 01 Muharram Tahun 1442 H yakni Tahun Baru Hijriah 1442 telah tiba.

Tentu menyambut tahun baru Islam kali ini terutama bagi umat Islam tidaklah sama kemeriahannya dibandingkan dengan tahun baru di tahun yang lalu.

Mungkin tidak ada lagi tabligh akbar berkerumun, tidak ada juga berjabat tangan erat erat, dan Tidak ada pawai obor keliling perkampungan.

Hampir semuanya menahan diri, tetap mengikuti Protokol Kesehatan Mencegah Perluasan Penularan Korona, yaitu dengan cara: Jaga jarak, Jaga kebersihan, Jaga kesehatan badan dan pikiran, serta sering Cuci tangan dengan Hand Sanitizer.

[iklan]

Namun demikian bukan berarti tidak bisa berhikmat. Justru musibah Pandemik Covid 19 bisa berpotensi untuk meningkatkan semangat hijrah menuju tradisi yang selalu menjadikan hidup dan kehidupan berkualitas dan berkuantitas baik serta lebih baik lagi dengan niat lillahi ta’ala.

Hijrah dari pemborosan bahan bakar penggunaan mobil, motor, dan peralatan berbahan bakar Hidrokarbon menjadi seperlunya saja, sehingga efisien dan optimal. Gas buang zat Karbon dioksida yang dihasilkan pun berkurang. Udara menjadi relatif lebih bersih dan segar.
Hal ini terjadi satu diantaranya sebagai efek Bekerja dari Rumah (Work From Home).

Hijrah dari pemborosan waktu dan biaya komunikasi. Dari tatap muka langsung menjadi pertemuan jarak jauh melalui sistem aplikasi. Sehingga biaya dan waktu bisa dihemat tanpa mengurangi arti komunikasi, bahkan bisa meningkatkan kinerja pertemuan tanpa harus bertemu tatap muka.

Pandemik Covid 19 secara tidak langsung telah memberikan pelajaran betapa di tengah Musibah ternyata masih bisa mendapatkan Hikmah untuk melaksanakan amaliah semangat hijrah.

Hijrah memang selalu bisa dimaknai dengan berbagai macam aktivitas dalam berbagai macam kondisi dan situasi. Yang penting bisa selalu menuju kebaikan, seperti Rasulullah Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Medinah. Dari peristiwa Hijrah ini, ada beberapa macam hikmah, diantaranya adalah:
Meningkatkan Persaudaraan antara sesama muslim maupun dengan non-muslim, Menjadi pintu gerbang peningkatan kesadaran untuk mencapai kemajuan, dan bisa menghindarkan diri dari potensi bahaya yang timbul atas kegiatan sebelum hijrah.

Lebih lebih Tahun Baru 1442 Hijriah berada di bulan Agustus 2020, di Bulan Peringatan yang ke 75 tahun Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tentu semangat warna warni Perjuangan Kemerdekaan sekaligus semamgat Hijrah akan menjadi modal bersama dalam meraih hidup dan kehidupan, baik dalam: berbangsa, bernegara maupun pribadi dan keluarga menjadi baik dan lebih baik lagi. Semoga!

SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH 1442.

Semoga tambah barokah, sehat, dan sukses selalu.
Aamiin.

Allohu Akbar.
MERDEKA!

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *