Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Mbludus.com
    • Beranda
    • Berita
    • Humaniora
      • Sosial Politik
      • Sosialita
      • Pendidikan
      • Tradisi
      • Lingkungan
    • Sains
    • Sastra
      • Cerbung
      • Cerpen
      • Dongeng
      • Drama
      • Kritik Sastra
      • Puisi
    • Kreasi
      • Bisnis
      • Musik
      • Sinematografi
    • Merchandise
      • Buku
      • Baju
      • Kerajinan Tangan
    • Lainnya
      • Profil Redaksi
      • Penerimaan Naskah Mbludus.com
    Mbludus.com
    You are at:Home » Puisi » Garis Tanah
    Puisi

    Garis Tanah

    28 Februari 20212 Komentar3 Mins Read112 Views
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Share
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp

    Puisi yang baik kerap lahir dari penyair sejati. Ya, penyair sejati. Ia tidak akan terburu-buru menuangkan gagasan dan pemikirannya dalam puisi. Setiap objek yang dilihat, dirasa, dijalani, diketahui masuk ke ruang pikir yang dalam, lalu, diramu hingga mencapai titik maksimal. Jadilah puisi yang sebenar-benarnya puisi: menggugah dan inspiratif. Kesejatian yang mengalir dalam tubuh penyair pun tidak bisa dikatakan mudah didapat. Selamat membaca puisi-puisi di bawah ini, ada ruang pikir, rasa dan peristiwa yang dibangun sangat terikat oleh penulisnya. (redaksi).

    Garis Tanah

    sebagai orang dusun,
    menikmati udara kota metropolitan,
    kota-kota besar tempat jalan raya dan tanah
    menjadi anak. kami tak mampu.

    tapi tentang menyaksikan anak-anak
    menangis terbakar matahari,
    tersulut nyeri,
    terendam sepi,
    tersungkur berkali-kali
    di jalan dan halaman rumah merah darah,
    kami adalah saksinya dan hafal dari segala arah.

    menyaksikan paha-paha berdamai dengan debu,
    merasakan menjadi manusia
    yang jauh dari semula kita mengadu:
    pada ibu,
    pada bapak,
    pada tanah dan tempat bermain malam kala.
    kami tak mampu.

    kami tak mampu menikmati hujan
    pembawa dingin dan aroma kangen
    yang sebenarnya,
    tapi tentang luka-luka dan sengsara
    di tubuh-tubuh yang tumbuh seadanya
    atau cinta dan baku sayang
    berbunga mekar-mekar,
    kami tak pernah tertinggal
    atau meninggalkan.

    sebagai orang dusun,
    kami haru belajar menjadi seadanya dengan tabah

    2020

    Ketika ‘Apalah Daya Tangan Tak Sampai’ Berlaku Hari Ini

    dada renyuh mata menyaksikan duka sendiri
    merawat buku-buku dengan tangan yang lama,
    kata-kata yang sama, sementara engkau ciptakan
    penyair dan filsuf di tanah-tanah yang tak dapat kujamah
    atau pada paragraf kitab-kitab dan surat kabar
    yang tak dapat kubaca.

    2020

    Setelah Gagal Merantau

    waktu itu engkau pertemukan aku dengan dunia
    nyaris tiada. atau baru dicipta?
    engkau suruh aku padami rindu dan menggantinya
    dengan cinta apa saja.

    tapi restukah tuhan padaku
    dengan iba dan darah siap tumpah
    dari penggal-penggal cerita

    biarkan aku menjadi puisi dengan pengasingan
    menebus kutukan
    dan menulang dalam kayu-kayu yang tak habis dibakar
    sebuah penyesalan.

    2020

    Di Pemakaman

    aku menjemput pesan di batu nisan:
    sebuah surat kabar yang gaib
    wangsit tanah
    hikayat perantauan:
    restoran,
    hotel berbintang,
    toko-toko dan ruko.
    lalu membacakan wasiat
    pada selembar daun jati dan menghabiskan waktu
    dalam menerjemahkan pesan batu
    yang akhirnya kembali pada asal-usul
    kesunyian mengabdi.

    2020

    Percakapan Pengantin Lama

    bagaimana kota mencintai kita
    sepasang dendam setelah gubuk rata

    oleh suara mesin
    dan teriakan atap-atap
    serta jendela dan pintu

    kali ini tak ada luar atau dalam
    segalanya sama
    kecuali langit dan tanah
    yang tampak basah

    oleh air mata tetangga
    oleh kencing anak-anak
    yang tak mengerti bagaimana menahan
    hujan dan menjawab salam matahari

    apakah masih ada cinta?
    selain kita dan derita

    lalu bagaimana kita temui kota
    setelah derai doamu
    dimakamkan
    maka rawatlah dendam begitu dalam

    2020

    Romzul Falah HM, lahir di Sumenep, Madura. Alumni pondok pesantren Aqidah Usymuni Terate Sumenep. Bergiat di UKM Sanggar Cemara, Pabengkon Sastra, dan Kelas Puisi Bekasi (KPB). Puisi-puisinya tersiar di Kabar Madura, Radar Madura, Radar Banyuwangi, Cakra Bangsa, Suara Pemred, Suara NTB, Riau Post, Solopos, Bali Post, Bangka Post, Tribun Bali, Rakyat Sultra, Minggu Pagi, Tempo, dll. Juga dalam antologi puisi bersama, di antaranya: Negeri Sawit (Malam Puisi Rantau Prapat, 2019), Negeri Pesisiran (Komunitas Negeri Poci, 2019), dan Mahligai Penyair Titipayung (Mengenang Damiri Mahmud, 2020).

    komunitas penulis sumenep penyair madura puisi santri
    Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Previous ArticleAnjing Pembunuh
    Next Article Panggung Hitam ke XII di Taman Bunga Suci

    Postingan Terkait

    Puisi-Puisi Riki Utomo

    21 September 2025

    Puisi-Puisi Kang Thohir

    7 September 2025

    Puisi-Puisi Hazuma Najihah

    10 Agustus 2025

    2 Komentar

    1. Romzul Falah on 2 Maret 2021 8:11 am

      Terima kasih banyak, Mbludus. Telah bersedia menayangkan puisi-puisi sederhana saya.

      Reply
    2. Oktavianus Findri Papi on 2 Maret 2021 8:50 am

      🌹🤝

      Reply
    Leave A Reply Cancel Reply

    Postingan Terbaru

    Refleksi dalam Cerpen “Requiem Burung Gereja”

    11 November 202530 Views

    Sandal Jepit Pesantren

    9 November 202511 Views

    Mengenal Sistem Administrasi Negara Indonesia

    30 Oktober 20252 Views

    Membaca ‘Rahasia Tanda’ di Universitas Pancasakti Tegal

    29 Oktober 202511 Views
    Kategori
    • Berita Terkini (206)
    • Bisnis (7)
    • Buku (80)
    • Cerbung (19)
    • Cerpen (157)
    • Dongeng (90)
    • Drama (28)
    • Europe (1)
    • film (1)
    • Highlights (2)
    • Kritik Sastra (75)
    • Lingkungan (52)
    • Money (5)
    • Musik (18)
    • News (9)
    • Pendidikan (66)
    • Politics (3)
    • Profil Redaksi (16)
    • Puisi (186)
    • Sains (50)
    • Science (5)
    • Sinematografi (22)
    • Sosial Politik (29)
    • Sosialita (141)
    • Sports (5)
    • Tech (5)
    • Tradisi (98)
    • Travel (4)
    • UK News (4)
    • World (1)
    Advertisement
    Follow Kami
    • Facebook
    • Instagram
    • YouTube

    Bermis Serpong ASRI Blok B7/19 RT/RW 02/04, Cisauk - Tangerang

    Untuk Pengajuan Iklan dan Kerja Sama Hubungi:

    Email : redaksi@mbludus.com / dapoertjisaoek@gmail.com
    Kontak: -

    Facebook Instagram YouTube
    Syarat dan Ketentuan
    Definisi

    Ketentuan Layanan

    Ketentuan Konten

    Penggunaan dan Hak Cipta

    Undang-Undang ITE

    Tim Redaksi

    Penerimaan Naskah
    Flag Counter
    Flag Counter

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Ad Blocker Enabled!
    Ad Blocker Enabled!
    Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please support us by disabling your Ad Blocker.