Selamat Hari Puisi Indonesia 2022.
Hari Puisi Indonesia diperingati pada tanggal 26 Juli, diambil dari hari lahir Chairil Anwar, satu di antara Penyair Besar di Indonesia. Sejak dideklarasikan pada november 2012, sudah tercatat pada tahun ini perayaan Hari Puisi Indonesia yang ke-10. Pada tahun 2022, Yayasan Hari Puisi menyelenggarakan lomba-lomba untuk merayakan Hari Puisi Indonesia ke-10, satu di antaranya adalah Lomba Cipta Puisi Grup Facebook Hari Puisi Indonesia yang sudah diadakan dari tahun 2020.
Inilah nama dan puisi sementara yang tercatat oleh panitia dalam lomba tersebut :
- A. Musabbih – Rasulan, Rumah Abu
- A. Warits Rovi – Cara Alam Berbicara Kepada Kakek, Apa yang Kau Dapatkan dari Perang?
- A. Machyoedin Hamamsoeri – Angklung, Sang Penyair
- A. Rahim Eltara – Sepotong Puisi Imajiner
- Aan Subhansyah – Renungan Soekarno, Pohon Kelapa dan Ari-Ari
- Abd Aziz S – Judul Puisi : 1
- Acep Syahril – Harga Seorang Pak Bari, Trisakti
- Achmad Sochib – Kata Mereka, Bukalah
- Adri Darmadji Woko – Ziarah, Firdaus
- Ag Andoyo Sulyantoro – Kata
- Agus Buchori – Perahu di Dinding Candi, Aroma Nusantara
- Agus Salim Jombang – Anak-Anak Garuda Sejati
- Agus Sanjaya – Kami yang Kini Terbaring Antara Anyer-Panarukan, Tak Ada Mata Sepertimu Di Sudut Kepala Lain
- Agus Setyawan – Kisah Maestro, Kisah Petilasan
- Ahsan Su – Teruntuk Saudaraku di Papua, Ini Baliku
- Aissyahkho – Estafet Keberhasilan Negara, Negara Agraris
- Akhmad Sekhu – Indonesia Negara Paling Puitis di Dunia, Indonesia Surga Dunia Kata-Kata
- Alegori – Pesona Nusantara
- Alfarisma Melandika – Sepenggal Kisah Negeriku, Negeriku Surgaku
- Ali – Balada Korban Penggusuran, Bahasa Ibu
- Alif Darojat – Kontemplasi 7 Dasawarsa Negeri
- Alina Sukesi – Tanahku Airmu, Sabda Perjalanan
- Alwi Yusuf – Ragam Negeriku, Rindu Kampung
- Ambar Setyawati – Bougainville, Kau Dan Aku Adalah Sebuah Harmoni
- Amiruddin Lallo – Perempuan Tanah Liat, Telapak, Segarit Ilalang
- Andi Jamaludin – Yang Putih dalam Merah, Jembatan dan Sungai Aku Jelajah Jejak dalam Lima Telapak Jari Kaki
- Andri Irawan – Penabuh Gending Kalathida, Risalah Indonesia dan Masa Depan
- Anies Septivirawan – Aku Berpuisi Sendiri di Kota Sepi
- Anjrah Lelono Broto – Perjamuan Mimpi Pelukis
- António Mota De Araújo – Sajak Ibu Ariana Dewi, Litani Pemuda
- Apito Lahire – Tafsir Cinta, Peyang Ngebyak di Bulan
- Arifin Noor Hasby – Negeri +62 dan Atmosfer Abad Digital
- Arnita – Entitas Petani, Dua Ratus Lima Puluh Empat Kata
- Arther Panther Olii – Las Palmas, The Minions
- Ary Toekan – Indonesiaku, Sumpah Pongah
- Arya Riestha Abuy – Indonesiaku, Seribu Pulau Negeriku, Seribu Pulau Negeriku
- Asih Suwarsih – Menuju Indonesia Inklusi
- Asmin Adi Purna – Bumi Khatulistiwa (Telah) Kehilangan Jambrudnya,
- Audrey Indah W – Takkan Melayu Hilang di Bumi, Kisah Sebuah Tunas Pohon Terakhir
- Aulia Robbani – Bentuklah Kami, Komodo Sinyal Suar
- Awan Wijayasakti – Bangunlah Negeriku Indonesia, Gapura Budaya Nusantara
- Ayu Pramesti – Citayam Poem Week
- Ayu’dya Despani – Yang Berkalang di Lawang Lanting, Kembara dan Tuah Adat Resam
- Azori Mee – The Grand Old Man
- Bambang Widiatmoko – Liat Pulaggajat, Melayari Indonesia
- Basunanda – Epilog Merah Putih, Gayatri, Jangan Kalah Perang
- Berthold Sinaulan – Kebun Bunga Persatuan, Pada
- Beti Novianti – Tari Gandai
- Bh. Riyanto – Sekar Jagat, Dialog Tentang Pelangi dan Bidadari
- Biolen Fernando Sinaga – Hari Puisi
- Budhi Setyawan – Kepak Rancak Gamelan, Bengawan Solo: yang Mengalir ke Kalbu Dunia
- Budi Wahyono – Wayan Menerbangkan Anak-Anak, Mardi, Setengah Abad Menggeluti Wayang
- Bukhari Sattah – Mengenang Seabad Ke-Pergian Chairil Anwar, Perahu Senja
- Buya Al – Banjari – Negeriku Indonesiaku, Sabda Alam
- Chanchan Parase – Mantan Pacar, Tujuh Belasan Ini Langit NKRI Hormat Bendera Ke Galaksi
- Christian Bramalchino Rio Ngebu – Indonesia Dalam Lega* Guru Tinus
- Christya Dewi Eka – Biji-Biji di Bloomington, Di Manhattan, Kunang-Kunang Merah Putih
- Cucu Siti Maspupah – Kepadamu Indonesiaku, Sajak untuk Pak Jenderal
- Cunong Nunuk Suraja – Mazmur Sebait Cinta, Cinta Sebait Mazmur
- D’Eros Sudarjono – Tiga Pengamen Tua, Sepenggal Kisah
- D N Sarjana – Dari Pulau Miangas Sampai Pulau Rote
- Daladi Ahmad – Benang Tenun Cinta, Laki-Laki Jawa
- Dalle Dalminto – Di Dalam Semangkuk Mie Ayam, Semangkuk Mie Lendir
- Danu Supriyati – Perempuan yang Melenggangkan Kebaya
- Darmawati Pane – Namaku Indonesia, Aku Ingin Lahir Kembali
- Dedi Tarhedi – Sebuah Desa Tanpa Jelaga, Ketika Timor Timur Lepas dari Indonesia
- Defran Cahyadi – Pitunang Padabuih
- Delia Rawanita – Perempuan di Ujung Lorong
- Deni Purnomo – Duka dari Negeri Tetangga, Aku Melihat Indonesia
- Desire Whine Arsy – Garuda O Garuda, Negeri Kaum Petani
- Desti Mulyani – Indonesia dan Segala Keindahannya
- Dewis Pramanas – Dinamika Dunia Binatang
- Dian Chandra – Kita Menyanyi dan Menari Panji, Rendang dan Kanak Kanak Yang Piatu
- Dian Riasari – Negeri Ajaib
- Dian Roezdi – Hipnotisme Budaya, Syukur
- Diatas Normal – Bilik Bambu Tempat Ibu
- Didit Setyo Nugroho – Suara Gamelan Di Langit Pittsburgh, Gladi Tari di Mangkunegaran
- Djuminten – Negeri yang Berbahagia, Bahari
- Doddi Ahmad Fauji – Jakarta 1968 – 2068, Katapel Untuk Meracau
- Dono Setiawan – Lahirnya Papua, Indonesia di Kalimantan Timur
- Dwi Retno Redd Joan – Rinduku di Pulau Rempah
- Dwita Utami – Orang-Orang Kanekes, Bendera di Atas Langit Balai Desa
- Dyah Nkusuma – Ratu Sejagad, Jipen
- Ebi Langkung – Prolog Sebuah Hutan, Variasi Atas Celurit
- Eddie MNS Soemanto – Jembatan, Siul Perkutut
- Eddy Pranata Pnp – Berperahu Sepanjang Sungai Serayu, Dari Teras Atas
- Edy Samudra Kertagama – Aku Kekasih Junaenah
- Efi Lestari Isqqalb – Padamu Bunda, Pertiwi
- Eko Hartono – Perempuan dalam Pasungan
- Eko Windarto – Di Taman Hati, Memoles Alif Lam Mim
- Eliaser Loinenak – Bonet, Panorama Puncak Gunung Sunu
- Elly Dzarrah – Bragaweg, Golek
- Ence Sumirat – Rumah Bersama Itu Bernama Indonesia, Semiotika Bernama Indonesia
- Endang Supriadi – Diksi-Diksi Indonesia di Padang Arafah, Peradaban Semu
- Endang Wahyuningsih – Rinduku Pada Banda, Atas Nama Perubahan
- Enthieh Mudakir – Pembelajaran Teks Puisi dan Narasi, Jakarta
- Erndra Achaer – Negeri Entah, Global Butuh Gombal
- Erwan Juhara – Hikayat Puisi Melautkan Kelapa Bangsaku, Ziarah
- Esther Dwi Magfirah – Indonesiaku, Banggaku Padamu, Indonesia Tercinta
- Ewith Bahar – Catatan Sebuah Negeri Akbar, Kukuh
- Fathurrozi Nuril Furqon – Pulang, Hancur
- Firman Wally – Sumanga, Ingatan
- Gil Ragil – Secangkir Kopi Gayo dalam Kenangan
- Gimien Artekjursi – Apakah Kita Sudah Merdeka?, Hymne Padamu Negeri
- Giyanto Subagio – Penyair Trotoar Penyair Jalanan, Puisi Buat Alya Salaisha
- Gm. Sukawidana – Upacara Tanah Moyang, Makam Keramat Siti Kotidjah
- Gordianus Bernat Gabur – Sajak Pecundang
- Goresan Pena Biru – Dari Ujung Barat Pulau Jawa, Warisan Leluhur Jawa
- Gunawan Dm – Negeri Kata Kata
- Gurit Asmara Ruci – Wae Rebo Negeri di Atas Awan, Keindonesiaan Dalam Kancah Dunia
- Gusc Hening – Di Ruang Tunggu, Sudah Cukupkah Merdeka
- Hasani Hamzah – Dari Negeri Puisi Ke Musim Puisi di Negeri Lain, Samudera Raksa
- Hendra Sukmawan – Dangiang Sangkuriang, Masih Ada Cinta di Antara Kita
- Heni Hendrayani – Mapulung Rahi, Warisan Tradisi
- Herlambang Kusuma Wardana – Kota Lama, Inikah Surga
- Heru Antoni – Hallo Media Sosial, Anak Nusantara
- Heru Patria – Potret Indonesia di Mata Dunia
- Hoerudin – Ketawang Puspawarna, Mimi Rasinah
- Husni Hamisi – Sepatu Bekas, Rawa Rawa Bukit Valdai
- Husnul Khuluqi – Pangkalan Sakti
- I Ketut Aryawan Kenceng – Sepasang Kwatrin Kampung Pesisir, Alas Kedaton Tabanan
- Iberamsyah Barbary – Mimpi Sederhana Anak Asongan, Waspada Negeriku
- Ibrahim Rasyid Zamzami – Ekologi Nusantara, Epitaf Merah-Putih
- Iis Singgih – Ketika Aku Menjadi Tuan Rumah, Pulang Kampung Ke Wae Rebo
- Ilham Hidayat – Jemuran, Hari-Hari di Jalan
- Imas Utami Lokayanti – Indonesia Pusaka, Nasihat dan Amanah
- Indra Anwar – Garudaku, Veteran
- Inez Zee – Sepotong Mimpi dari Kampung Singkong
- Ipit Saefidier Dimyati – Jangan Berduka, Indonesia
- Irawan Sandhya Wiraatmaja – Puisi Negeriku, Negeri dalam Secangkir Kopi
- Irna Munawarah – Jenguk Aku, Bangsaku, Keramah Tamahan dalam Secangkir Kopi
- Irzi – Nada Khatulistiwa, Shhh—Ini Jess! Betawi
- Isa Nia Al Aziz – Demi Isi Perut, Sajak Cianjur
- Isbedy Stiawan Zs – Masih Adakah Cerita Lain, Nuwo Badik 3
- Iswadi Syahrial Nupin – Minangkabau di Simpang Jalan, Elit Globalis
- Iwan Setiawan – Orang-Orang Pelarian, Mortalitas dalam Peradaban
- Iyan S – Lampegan, Monjura
- IZ Anwar – Purbalingga Dini Hari, Duhai Ibu
- J. Akit Lampacak – Srintil, Juli di Ladang Tembakau
- Jak Wahib – Negeri yang Masyhur, Sketsa Batik pada Gadis-Gadis Cantik
- Jaka Junie – Kepada Asing dan Aseng, Siapakah Engkau, Perempuan?
- Jamal Rahman Iroth – Hari Ini Selayaknya Kita, Aku Sedang Menggambar
- Jang Sukmanbrata – Seribu Sungai Hilang di Banjarbaru, Jakarta Ibukota Kini
- Jarwati Ayuna Putri – Jaga Indonesia Hingga Ajal Menerpa
- Jef Antu – Nusa Pelangi, Republik Gembala
- Jei Sobarry Buitenzorg – NKRI, Kesejagatan
- Joe Hasan – Perempuan Noken, Patung Asmat
- Kak Maji – Jeritan Damai Hati Sang Presiden
- Kak Slam – Kosa Kata Sang Peluru, Kamuflase Kematian
- Kasdi Kelanis – Sebuah Puisi Bukan Teka-Teki
- Kemuning Liar – Langkah Tegap Sunarto, Aku yang Ditunggu Bukan Menunggu
- Key Kumbara Jiwa – Musim Panen Tiba
- Khalid Alrasyid – Tertusuk Sunyi, Hujan di Kampung Halaman
- Kiara Herlinasari – Senada Cinta Merpati
- Kurliyadi – Taneyan Lanjang, Cerita Dari Desa-Desa Sebelum Asin Laut Bertemu Daratan
- Kurnia Effendi – Kidung Amukti, Sekar Jagat
- Lanie Lukman – Sang Penyair, Masihkah Kumiliki
- Leenda Madya – Upacara Cio Tao, Dalang Sabet
- Lestari Nafisah – Batik Warisan Budaya, Warna Nusantara
- Lidia – Seminggu Kelahiran, Batu
- Lilin – Membaca Sejarah, Mari Kita Menangis dan Mengais Hingga Waktu Berotasi
- Listyawati – Sosok Loyal tak Berinisial
- M. Abdul Roziq – Sajak Burung-Burung Nias, Wajah Bengawan Solo
- M. Rasyid Nur – Tiada Merdu Pengetuk Waktu, Di Air Mata, Mata Air Harapan Bercucuran
- M. Rifdal Ais Annafis – Dari Gemeentelijk ke Kota Jauh
- MZ. Billal – Kami Rakyat Biasa, Mencintai Rupiah adalah Seni Bertahan Hidup di Negara Kami tang Merdeka, Sanubari Negeri
- Made Aripta Wibawa – Kisah Seorang Veteran Tua, Puisi Dagang
- Mahbub Junaedi – Ada Denyar di Setiap Wangi Atar, Kesemestaan Kita Yang Mendunia
- Maks Onesimus Talan – Gebyar Perayaan
- Mamuk Smpa – Lang Jawa, Larasan
- Martin Kabellen – Suara Anak Negeri, Bingung
- Marwanto – Menafsir 17, Sungai Serang Suatu Petang
- Mas Jumadi – Negeri Badut, Dor
- Matdon – Santirah
- Mawar Cinta – Allah Zat Maha Tinggi yang Nyata dan Esa
- Mawar Setia – Dalam Kepasrahan
- Menjadi Zaira – Di Degup Jantung Indonesia
- Merawati May – Port Marlborough, Tiga Rupang Para Dewa
- Mezra E.Pellondou – Sepasang Laknat Mencoba Menutup Matahari dengan Nyiru
- Mizniwati Mizni – Suburlah Cinta di Tanah Leluhur, Zamrud Khatulistiwa
- Mimi Marvill – Wajahmu Hari Ini
- Mohamad Iskandar – Kidung dari Bintoro, Merah Putih
- Mohammad Saroni – Setiap Hari adalah Puisi, Kepada Para Pemuja Puisi
- Muhammad Asqalani Eneste – Damanggi, Tiga Kata yang Diambil dari Bahasa Mandailing
- Muhammad Ibrahim Ilyas – Catatan Untukmu, Hari Ini
- Muhammad Lefand – Mata Melihat Rasa Mencatat Ingatan, Membaca Tanah Menulis Tubuh
- Muhammad Lutfi – Mengenang Indonesia
- Mukhamad Amin – Layang-Layang Warna Abu-Abu, Dongeng Negeri
- Mukhammad Amien – Indonesia Adalah Aku
- Mukhlis – Waspada Negeriku
- Mulyadi J. Amalik – Ramadhan Surat Ijo, Lebaran Surat Ijo
- Murni Maniez – Berkibarlah Bendera Pusaka
- Muzahidin Noor – Di Penampungan TKI, Stand Up Comedy
- Nana Author Bawang – Pringsewu Kota Bambu Seribu
- Nanang R. Supriyatin – Cuaca Hari Ini, Sajak Milenial
- Nanik Utarini – Kidung Jiwa, Pelangi Nusantara
- Natalia Hanna – Protes yang Tersemat di Diam Patung Asmat, Corak Balutan Nusantara Tercium Ke Negeri Seberang
- Ndari Soedibyo – Dejavu : Titik Balik Seni Bertumbuh dan Berkembang, Kusematkan Janjiku di Atas Celebes
- Ngakan Made Kasub Sidan – Akulah Wayang-Wayang Itu, Apakah Kau Masih Sayangku?
- Ni Wayan Kristina – Pabuan, Tiga Puluh September
- Ninuk Retno Raras – Aku Memandang Indonesia, Turgo
- Norrahman Alif – Ternyata Air Mata Seorang Artis Sangat Berharga di Dalam Stasiun Televisi, Artis
- Novia Rika Perwitasari – Angin Gunung Alam Meratus, Tak Ada Guru Hari Ini
- Nuka Roku – Sebuah Kesadaran, Perjalanan Menjadi Ayah
- Nur Khofifah – Hedonisme di Puncak Gerhana, Multi Dimensi Cultur Indonesia
- Nur Sodikin – Hanya di Sini, Pagi Pak Tani
- Nurbani – Pejuang Sejati, Kisah Anak Negeri
- Nurhayati – Cinta Semesta, Ritual Cukur Rambut Gimbal
- Nurhayati Fauziah – Titip Rinduku Padanya, Kisah Kita
- Nuri Laksmi Febrianti – Kembang Goyang Negara Kertagama
- Nuriman N. Bayan – Malam-Malam di Halmahera, Ketika Ia Terus Naik
- Nurtaufik – Pembabat Hutan, Asas Tunggal Pancasila
- Nuryana Asmaudi Sa – Negeri Bayang-Bayang, Sore di Pantai Sanur
- Nuyang Jaimee – Pendoa yang Lupa Nama Tuhannya, Setelah Pertunjukan Selesai
- P. Nuraeni – Ada Aluf pada Jam Gadang, Gadis Penari Pakarena
- Pahrus Zaman Nasution – Jika Praduga Menjadi Raja, B e t a p a
- Parpal Poerwanto – Lelaki Tua dengan Siter Tua di Sudut Resto, Ia Masih Setia
- Pensil Kajoe – Aku Terasing di Kota Kelahiranku, High Heels dan Paraseta(N)Mall
- Piet Yuliakhansa – Garis Lengkung Matamu, Jarum Jam dan Tanggal Waktu
- Pulo Lasman Simanjuntak – Dari Benua Lain
- Puspasari – Gempita 77, Elegi Kusam Wajah Koperasi
- RA. Iskandar – Senja di Ubud Bali, Menjaring Asa di Muara
- Rachmayanti Effendy – Merah Putih
- Raden Bagus Sanjaya – Simphoni Negeri
- Rafael Ola Keraf – Merdeka atau Mati, Katakan Pada Kami
- Rahem – Mencari Jati Diri Di Dalam Puisi, Perjalanan Cinta Seorang Penyair
- Rahmat Setiadi – Roket I, Roket II
- Rama Sukma New – Ruang 108
- Ramdan Arif – Bakul Indonesia, Negeri Sehebat Negeriku
- Ramli Marpaung – Ketika Hutanku Menangis, Sketsa Laut
- Rd, Nanoe Anka – Sajak Mafioso, Masa Depan Anak-Anak Jaman
- Ree Beling Bening – Gelombang Ombak Pesisir Sungai Liat, Kampung Nelayan
- Refdinal Muzan – Apresiasi Sang Garuda, Puisi Merah Putih
- Retno Sayuti – Wong Asing dan Anak-Anak Pertiwi, Lukisan Heaven Of Earth
- Rezqie M. A Atmanegara – Sang Saka di Haluan, Karapan Nasib
- Rhian D’kincai – Bangsaku Kini, Ode Buat Palestia
- Riami – Merah Putih di Bahu Pemuda-Pemudi Indonesia, Mantra untuk Negeriku
- Riani Pemulung – Indonesiaku Bersama Karunia Tuhan
- Ridwan Ch. Madris – Pertunjukkan Hampir Selesai, Gunung Kencana
- Rini Valentina – Purnama
- Rion Albukhari – Johan Ke Timur, Memadatlah Kata-Kata
- Riska Widiana – Tanah Kehidupan Pada Jantung Doa-Doa, Di Bawah Pecahan Sinar Bulan Tanpa Lampu
- Romy Sastra – Tidurlah Pahlawan, Zaman Edan
- Rosmita – Bhinneka Tunggal Ika, Selir
- Rudi Artiko – Tajam atau Tumpul, Merah Putih Melaut
- Safri Naldi – Dunia di Ujung Pena
- Saiful Bahri – Tandak di Tanah Kita, Keraton Puisi
- Sam Mukhtar Chan – Tug-Tug Ene, Siapa Itu?, Bang-Bang Tut Jendela Uwa-Uwa
- Sami’an Adib – Gentongan, Sail Bawean
- Santi Asesanti – Aroma Surga Negeriku
- Sapto Wardoyo – Heninglah Sejenak
- Setiyo Bardono – Mengolah Rasa Merendangi Dunia
- Shofiyah – Membina dengan Menerima
- Siti Jumaeda – Suara, Pemersatu Bangsa?
- Siti Sumarni – Pelangi Nusantara
- Solkh’ilhmgusc – Saat Senja di Yogyakarta
- Sri Neneng – Nyanyian Anak Bangsa
- Sri Sudarwati Umsi – Pendar Kilau Kebaya Mewarnai Dunia, Sebuah Peradaban yang Hilang
- Sri Sunarti – Gugat Keadilan, Aku, Penjaga Laut
- Sri Wijayati – Benang Halus, Malam yang Hening
- Sriyanti S Sastroprayitno – Gadis Penabuh Bonang, Sebuah Toga
- Stangkai Kasih Putih Alghie Suwandi – Senandung Fajar Semu
- Sugeng Joko Utomo – Istana Katulistiwa, Musim Tanam
- Sugiarto B Darmawan – Dua Kenangan dari Timor, Karst
- Suhandayana Day – Alun-Alun Surabaya, Beranda Kota Urban
- Sukma Putra Permana – Bantimurung, Desa Kindang
- Sunarta – Karinding dari Ujung Kulon, Gadis Rawayan Pemilik Akun Gabrielle
- Sus Hardjono – Holia
- Suyanti – Cinta Antara Aceh dan Malaysia
- Suyitno Ethex – Jadi Viral, Dibalik Statusmu
- Syaefur Rochman – Negeriku Indonesia
- Syair Mistery – Serpihan Surga, Baktinya Seorang Pejuang
- Syarifuddin Arifin – Seakan Disungkup Pataka Partai, Aku Rindu Pekikmu, Bung
- Syifaul Fijriyanti – Tandus
- T. Reza Muhammad – Belajar Lagi, 77
- Tatan Daniel – Pantun
- Teguh Susanta – Pengabdian, Sarinah
- Teja Purnama – Morsala, Aru
- Tengsoe Tjahjono – Ajisaka di Gwanghwamun Square, Menonton Gandrung Di Victoria Park Hongkong
- Tinta Purnama – Kepada Kupu-Kupu, Jiwa Beludru
- Tora Kundera – Negeri Pujangga, Tetaplah Indonesia
- Tri Astoto Kodarie – Keroncong Stambul, Suluk Negeri
- Tri Wulaning Purnami – Whatsapp Tabebuya, Potret Pecinan Kya Kya Kembang Jepun
- Trip Umiuki – Gara-Gara, Goro-Goro
- Tuti Susilawati – Ibu Pertiwiku Surga Dunia, Pelukis Perdamaian Dunia
- Ujang Kasarung – Periodisasi Pemimpin Negeri. Kisah Dangau yang Ada Ambin Bambunya
- Ule Ceny – Sesalku, Di Suatu Taman Hati
- Uri Ibnu Ali – Tanah Falsafah, Alam Desaku
- Uzlah Divano Al Amin – Atas Hak Semesta, Bongkaran Akal
- Vidya Asyilah Roni – Sangketa
- Vito Prasetyo – Tarian Retoris, Takwil Hedonis
- Wahyu Toveng – Sekelumit Haha-Hihi, Gestur Indonesia Kini
- Wannofri Samry – Tragedi Anak Bangsa
- Warsono Abi Azzam – Kabar Kecil dari Gunung Srandil, Nusakambangan
- Wawan Hamzah Arfan – Dalam, Berbagi Pilu
- Wawas Wasini – Indonesia di Mataku, Kepada Barisan Terdepan
- Wayan Jengki Sunarta – Sita Gugur di Paris, Liburan di Danau Zug
- Widodo Arumdono – Lirik Sang Bintang Gugur dalam Dusta, Di Dadaku Melingsar Laut Samar
- Winar Ramelan – Sebuah Pesan yang Indah, Pesinggahan di Ladang Kusa
- Yahya Andi Saputra – Pergi Pulang, Perjamuan Leluhur
- Yayat Priatna – Kabar dari Negeri Enam Puluh Dua
- Yoffie Cahya – Diva Indonesia
- YS Sunaryo – Rinduku di Indramayu, Catatan Lahan Pemberontakan
- Yuanda Isha – Saat Senja di Yogyakarta, Sampai di Kenitra Nanti
- Yuliani Kumudaswari – Di Jalan Lurus Menuju Rembang, Uma Lengge
- Zham Sastera – Yang tak Asing di Tubuh Negeri
- Zulfaisal Putera – Bila Aku Pulang
Teruslah menulis untuk menciptakan sejarahm dan menulis adalah banyak hal untuk menuai inspirasi hidup untuk hidup
menulis untuk menciptakan sejarahm dan menulis adalah banyak hal untuk menuai inspirasi hidup untuk hidup yang tercipta