Puisi bisa sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari atau peristiwa yang baru saja terjadi di depan mata, dan sangat sulit untuk dilupakan. Ya, puisi memang dapat merangsang rasa simpatik dan empatik. Penyair yang baik, akan menyadari betapa pentingnya rasa itu untuk dihadirkan kembali menjadi rangkaian kata yang dapat dijadikan bahan renungan oleh semua orang. (redaksi)

[iklan]

Berpulang

Haru dan sesak berkelindan
Pagi-pagi Solo redup lesu
Sebuah warta memaksa mata menjatuhkan airnya
Didi Kempot, berpulang di tanah Pasoepati
5 Mei, hari patah hati
“Da, dada sayang. Da, selamat jalan.”

Solo, 2020

Dua Ribu Dula Puluh

Kukira semarak kembang api,
di malam 1 Januari,
pertanda baik bagi dua ribu dua puluh.

Sudah hampir sepenggal jalan
Kedukaan berhamburan, deras
Alam dan nonalam
Berjiwa dan tidak

Dua ribu dua puluh,
Kau yang terlaknat,
atau aku yang bejat ?

Solo, 2020

Gincu

Buluk mukaku
Seperti kerikil melukai kaki
Hitam awan mendung pekat
Putih bercak, penyakit kulit melekat.

Aku ngamuk bukan kepalang
Kuborong gincu-gincu di Toko Tjap Tjina
Kuraupi wajah penuh rasa sebal
Gincu itu, makin membuatku mual.

Solo, 2020

Victoria Metafisika

Aku cinta perawakanmu, wahai Victoria
Dengan kain beludru kemerahan
Seperti batu ruby kemilauan

Tak apa angin deras menyapu
Atau palung laut melahap
Kau Victoria, tak perlu ada
Selama Aku hidup, Kau pun juga.

Solo, 2020

Pada Tuan dan Puan

Pada Tuan dan Puan, kami menjual kacang
Kalau kering mahal
Tapi kalau basah murah
Hanya kacang yang kami punya
Pada Tuan dan Puan, kacang kami
Pada Tuan dan Puan, hidup kami.

Solo, 2020

Hilang Tak Membekas

Hidup, makan, puas
Kerja mati-matian juga untuk makan
Jika sisa uangnya,
membeli alkohol sebotol
Esok kerja mati-matian.

Tibalah mati betulan
Orang itu hilang
Tidak dikenal, tidak dikenang
Hidupnya tak tertulis di piring-piring
Juga tak tertulis di botol anggur.

Solo, 2020

Indarka Putra Pratama, lahir di Wonogiri (Jawa Tengah) 2 Oktober 1997, sedang menempuh pendidikan S1 Prodi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, IAIN Surakarta. Bergiat di Forum Sahabat Lintas Iman Solo (Salis). Beberapa tulisan termuat di Solopos, Tribun Jateng, Harakatuna.com, Geotimes.co.id, Takselesai.com, Apajake.id, dan beberapa lainnya. Saat ini menjadi ketua GenBI Jawa Tengah, sebuah komunitas mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia. Bisa disapa melalui e-mail: indarkaputra97@gmail.com, atau Facebook: Indarka.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *