‘Sederhana tapi Mendunia’. Itulah yang tertulis pada status facebook Rida Liamsi, ketua dewan pembina Yayasan Hari Puisi. Seperti diketahui, Perayaan 10 tahun hari puisi Indonesia tahun 2022 bertepatan dengan 100 tahun Chairil Anwar. Yayasan Hari Puisi pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini dengan menggelar kegiatan pada 26 Juli 2022 di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Jika diperhatikan, kegiatan tersebut tidak tampak sederhana. Tim mbludus mewawancarai Nana Sastrawan, salah satu pengurus yayasan Hari Puisi yang tahun ini bertanggung jawab penuh di lapangan.
“Pada gelaran 100 tahun Chairil Anwar dan Perayaan Hari Puisi Indonesia ke-10, saya mengerahkan 7 orang penata panggung, 6 orang bagian broadcast, 4 orang teknisi audio dan lighting. Kami pun melibatkan pihak telkom untuk memasang jaringan internet di dalam Teater Kecil karena acara dilaksanakan secara offline dan online. Tidak hanya itu, kegiatan kali ini dibagi dua sesi; siang dan malam yang melibatkan penyair-penyair di seluruh Indonesia, perupa, pianis, teaterawan dan musisi. Tentu saja, komunitas-komunitas sastra di sekitar Jabodetabek kami undang,” ucapnya.
Pada gelaran acara di malam hari, beberapa sastrawan asing, seperti dari Rusia, Amerika, Mexico, Spanyol, Portugal, India, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dll, membaca puisi dan menyampaikan testemoni terdahap acara tersebut dalam bahasa Indonesia dan bahasa nasional mereka. Puisi “Aku” paling banyak dibaca. Rupanya, Yayasan Hari Puisi mengemas acara dengan sangat rapi, dari pembaca puisi yang usianya baru 10 tahun, maupun yang sudah di atas 80 tahun, ada di atas panggung.
Berbagai bentuk acara yang berbasis puisi ditampilkan. Mulai baca puisi, puitisasi, dramatisasi, musikalisasi. Tamu yang datang juga beragam. Mulai dari penyair, sastrawan, sampai istri Menteri. Ada lelang lukisan sosok Chairil Anwar yang penuh warna dan pesona, juga penampilan gaya baca puisi. Ada kolobarasi penyair kembar, maupun puisi yang pakai bahasa daerah. Bahasa Jawa, Bahasa Melayu Rote, dan bahasa asing lain.
Dalam sambutannya, Maman S Mahayana menyampaikan ‘Chairil Anwar tidak hanya milik Indonesia saja, melainkan milik dunia!’
Selamat Hari Puisi Indonesia dan 100 Tahun Chairil Anwar. (AY. 28/7/22)