KDRT… Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Hadeuh….! Perceraian. Pelakor. Kosa kata yang dalam Kitab Suci tidak ada. Pusing aku. Xi xi xi xi… Soal berzinah. Soal Bercerai. SOAL SEGALA HAL di atas tadi… itu sudah ada sejak jaman nabi. Makanya ditulis aturan dalam Al Qu’ran.
Tetapi hidup pada jaman now…? segala hal menjadi didramatisir. Menikah itu tidak ada yang indah. Kalo takut? Ya jangan. Bercerai juga tidak ada yang indah. Pasti ada korban. Anak-anak terutama. Makanya jangan bercerai (kalo bisa).
Balik lagi… hidup tak ada yang indah mulus rahayu sempurna… darling. Tidak bagi Sopiah Lajubah tidak juga buat Lady Dianah. Meski ada, ada banyak juga orang yang beruntung memang dalam kehidupan rumah tangganya.
Hidup tak bisa egois kepada pasangan. Tapi jangan juga mau di-dominasi, apalagi di-intimidasi. Lakukan semua dengan ikhlas. Lillahita’alla. Pasangan yang baik… akan memposisikanmu sejajar. Tidak lebih rendah. Sebaliknya… jika kita sudah didudukan bermartabat jangan lantas ngelunjak.
Pada akhirnya hidup ini adalah belajar dan belajar.
Belajar ikhlas… belajar sabar… belajar nrimo… belajar mengalah. Ini bukan soal kesetaraan gender atau siapa punya penghasilan… and lalu kemudian dihubungkan ke soal siapa pegang kendali. Ini soal kerja sama. Bahwa rumah tangga itu bukanlah pertandingan kalah atau menang… melainkan membentuk satu keluarga. Menumbuh kembangkan keturunan, melanjutkan kehidupan, melestarikan sejarah trah, or melahirkan anak-anak… dan membesarkan mereka dalam keridhaan Sang Pencipta hidup. (CBD)