Puisi dan peristiwa senantiasa beriringan. Sebab, setiap kata-kata yang tercipta dari seorang penyair terkadang lahir dari kegelisahan atau peristiwa di sekitarnya. Jadilah, semacam refleksi batin, pengembaraan dari peristiwa ke peristiwa lainnya, menjadikan puisi hidup pada imaji pembaca. (redaksi).

Diam-Diam

maka diam-diam yang bernyawa itu
kembali bangkit
di tengah gelap dan bising
bertemu orang baru
di meja berbau alkohol
melayani biduan
menjebak pelayan
sangkaan teman adalah yang utama
namun kita senyum-senyum saja
menyadari mata di sekeliling tembok
diam-diam
aku kembali menemani mulut yang telanjang
berlanjut hingga aku berani mengatakan bosan

malam ini dia tidak masuk
sedang menghadap yang kudus
berdoa agar kematiannya cepat datang
sebelum dosa yang indah ini melumutinya
bisikan angin datang, menyentuh dada
akan seperti inikah kisah kita
dalam diari Tuhan
diam-diam
kita pun menyadari tuhan

(Surabaya,  Desember 2019)

Peti Tua

tanpa komando
peti tua itu akan memanggil
memutus senyum dan tangis
menyambut hidup baru
ke liang yang tak begitu
tunggulah pertanyaan-pertanyaan
seberapa banyak korupsimu
sehebat itulkah amalmu?

tak ada lagi kini perintah
kebiasaanku membunyikan klakson di depan gubukmu
tersangkut di pohon matoa
jatuh bersama air mata
ke peti tua yang telah terbuka
tanganmu tetap membawa oleh-oleh
doa dari tuhan
gelap menjunjungmu
ke lapisan langit tertinggi

bagaimana kabarmu
setelah bertemu kerabat lama
yang telah lama mati

(Bau-Bau,  September 2020)

Sangkar Burung

dalam kamar
kau bangun sangkar
pergi seperti pekerja kantoran
pulang sore membawa oleh-oleh
juga anak-anak
sebelumnya kau lingkari dinding kamar
tanpa sadar ada kamera menjaga
kau berkeliling lagi hingga lelah
aku menunggu penghuni sangkar
burung walet yang beranak pinak
rupanya kau ingat jalan pulang
sangkar yang bertahun-tahun
kotoran yang menjelma abu
tiba-tiba bersabda menyebut asma tuhan
kita telah sama-sama
berada dalam satu sangkar

(Surabaya,  Oktober 2020)

Joe Hasan, lahir di Ambon pada 22 Februari. Tulisannya pernah dimuat di media cetak dan online. Seperti Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Biem.co, Magrib.id, Lampung Post, Rakyat Sultra, Merapi, Fajar Makassar, Bangka Pos, dll.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *