Industrial engineering makes systems function better together with
less waste, better quality, and fewer resources

(Susan Blake, Industrial Engineer, Tinker Air Force Base, 2011)

 Kerekayasaan industri membuat sistem berfungsi lebih baik bersamaan dengan pemborosan yang lebih sedikit, kualitas lebih baik, dan sumber daya juga lebih sedikit [1].

Kutipan pendapat Susan Blake di atas bisa mengantarkan pembaca pada pintu gerbang mengenal lebih awal tentang Kerekayasaan Industri, yakni akan mengetahui bagaimana sistem berjalan di dalam operasional industri, misalnya untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik, memerlukan sumber daya yang sedikit, dengan tingkat pemborosan semakin mengecil. Sehingga Operasional industri berkembang menjadi industri yang sehat, menguntungkan, dan bisa berkelanjutan.

Dalam operasional industri, maupun di berbagai bidang lain, ketika akan melangkah menuju capaian lebih baik, kadang timbul beraneka macam pertanyaan. Beberapa diantaranya adalah:

  • Bagaimana merancang produk industri agar sesuai dengan minat orang lain, dan tidak memaksanya untuk mengakomodasi hasil modifikasi produk?
  • Misalnya di toko eceran, bagaimana merancang tata letak barang dagangan agar mendapatkan keuntungan maksimal?
  • Untuk di rumah sakit, bagaimana supaya dapat meningkatkan perawatan pasien sekaligus menurunkan biaya?
  • Bagaimana caranya, perusahaan penghasil kertas mengelola hutan penyedia bahan baku kertas, agar dapat meningkatkan keuntungan, dan tetap memastikan ketersediaan pohon dalam jangka panjang?
  • Bagaimana merancang lingkungan kerja untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan saat bekerja, sehingga dapat meningkatkan produktivitas?
  • Bagaimana restoran cepat saji mengetahui berapa banyak, dan jenis makanan apa yang harus dimiliki, agar siap untuk makan siang yang cenderung terburu-buru?
  • Bagaimana desain mobil baru agar dapat diuji sebelum prototipe dibuat?
  • Bagaimana eksplorasi ruang angkasa dapat dikoordinasikan untuk menghubungkan manajemen dan persyaratan teknik?
  • Bagaimana serangan multi-cabang militer dapat diatur untuk mempertahankan jalur suplai pasukan?

Beberapa pertanyaan di atas dapat dijawab melalui berbagai macam pendekatan jawaban, satu diantaranya bisa melalui pola pikir insinyur industri yang melibatkan pemikiran sistem industri yang terkait dengan : kualitas, pemborosan, dan sumber daya.

Pemikiran sistem industri ini, bagi insinyur industri akan menghubungkannya dengan kepedulian terhadap : desain, instalasi, dan peningkatan sistem terintegrasi. Pengintegrasiannya meliputi : orang, bahan, informasi, peralatan, dan energi dengan memanfaatkan spesialisasi pengetahuan dan keterampilan dalam ilmu tertentu.

Ada pun spesialisasi ilmunya, misal: matematika, fisika, dan sosial.

Selanjutnya prinsip dan metode teknik analisis dan desain, digunakan untuk menentukan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan diperoleh.

Uraian di atas mencoba memberikan gambaran global bagaimana seorang insinyur industri bisa bekerja dengan serba guna, fleksibel, dan dalam beragam permasalahan.

Pelaksana operasional kerekayasaan industri, satu diantaranya adalah insinyur industri, yang mempunyai tugas utama, antara lain untuk:

  • Merancang sistem: orang, teknologi, proses, dan metode yang terintegrasi.
  • Mengembangkan : pemodelan, pengukuran, dan evaluasi kinerja untuk sistem.
  • Mengembangkan dan mempertahankan standar kualitas untuk industri dan bisnis.
  • Menerapkan prinsip produksi untuk mengejar perbaikan dalam organisasi jasa.
  • Memasukkan teknologi secara efektif ke dalam proses kerja.
  • Mengembangkan: mitigasi biaya, penghindaran biaya, atau strategi penahanan biaya.
  • Meningkatkan produktivitas keseluruhan dari sistem terpadu: orang, material, dan proses.
  • Kenali dan gabungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem.
  • Merencanakan, mengatur, menjadwalkan, dan mengontrol proyek produksi dan layanan.
  • Mengatur tim untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.
  • Instal teknologi untuk memfasilitasi alur kerja.
  • Meningkatkan aliran informasi untuk memfasilitasi kelancaran pengoperasian sistem.
  • Mengkoordinasikan bahan dan peralatan untuk kinerja sistem yang efektif.

Bagaimana Cara Menjadi Insinyur Industri ?

Begitu penting dan utama tugas insinyur industri di dunia industri, tentu peranan utama ini akan menarik minat seseorang menjadi profesional yang bergelar Insinyur (Ir.) di bidang industri.  Insinyur merupakan gelar profesi semacam gelar: dokter (dr.), dokter gigi (drg.), bidan (Bd.) ners (Ns.), apoteker (Apt.), psikolog (Psi.), dan akuntan (Akt.).

Menurut laman https://www.ekrut.com/media/insinyur-adalah, untuk memperoleh gelar profesi insinyur, seseorang harus lulus dari Program Profesi Insinyur, dan mempunyai sertifikat sebagai Insinyur, kemudian mencatatkan diri ke Persatuan Insinyur Indonesia (PII).  Sedangkan syarat untuk mengikuti program profesi insinyur adalah:

  • Mendapatkan gelar Sarjana Teknik atau sarjana terapan bidang teknik. Lulusan perguruan tinggi dalam negeri atau luar negeri yang telah disetarakan; atau
  • Sarjana Pendidikan bidang teknik atau sarjana bidang sains yang disetarakan dengan sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik melalui program penyetaraan.

Selamat berusaha menjadi Insinyur, bagi yang bercita cita menjadi Insinyur. Semoga tercapai cita citanya, khususnya Insinyur di bidang Industri.

Penulis:

Atik Bintoro, Peneliti di Pusat Riset Teknologi Penerbangan – BRIN

Referensi:

  1. Adedeji B. Badiru, 2014, Handbook of Industrial and Systems Engineering, CRC Press, Taylor & Francis Group, 6000 Broken Sound Parkway NW, Suite 300, Boca Raton, FL 33487-2742
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *