Para wanita atau para Istri kadang-kadang memang aneh dan suka nyeleneh. Salah satu kesukaan mereka adalah ngerumpi di Tukang Sayur gerobak dorong.  Dalam rumpi-an gerobak sayur itu ada yang bilang begini: “ Punya Suami itu seperti merawat Sepedamotor, makin lama makin rewel. Boros dan makin sulit dihidupkan. He..He…He…!!

Kuping saya jadi gatel mendengarnya. Saya juga seorang suami. Bukan sih mau menyombongkan diri. Bukan pula ingin membela kaum lelaki yang berstatus suami. Tapi inilah kenyataan hidup yang dialami oleh para suami,  lelaki ciptaan Tuhan yang paling tegar, tabah dan kuat lahir batin.

Bayangkan, dia membina Masa Depan keluarga dengan Hutang dan Membayar Cicilan. Dia sudah susah payah usaha sampai jungkir balik banting tulang , tapi masih selalu dimarahi saja. Waktu kecil dimarahi Orang Tuanya, ketika sekolah di marahi Guru,  di tempat kerja dimarahi Boss, di rumah dimarahi  istri. Sudah Tua suka dimarahi Anak Cucu. Hadeeh… mudah-mudahan saja matinya nanti tidak dimarahi Malaikat penjaga Alam Kubur. Amit-amit.

Begitulah kehidupan seorang lelaki atau suami. Mengalah demi kebahagiaan orang lain, walaupun sering menjadi gunjingan atau gosip oleh orang-orang di sekitarnya.  Kalau dia sering keluar rumah, kata orang dia tukang Kluyuran alias Ngelayap. Kalau di rumah terus, dibilang Pemalas.  Repot dah jadi lelaki, harus tebal telinga menanggapi gunjingan para tetangga. Tambah repot lagi. Kalau suka memarahi anak, dibilang Orangtua Galak. Kalau tidak bisa marah, dibilang lelaki Tidak Tegas, Banci, dsb.

Masih ada lagi nih gunjingan buat para lelaki atau suami. Kalau dia membolehkan isterinya kerja, kata orang dia Makan Gaji Istri. Kalau nurut apa kata Ibunya, dibilang Anak Mamah. Kalau mendengar dan menurut apa kata istrinya, dia mendapat julukan DKI (Di bawah Ketiak Istri)

Nah, yang terakhir ini bisa bikin tambah pusing kepala para lelaki. Kalau dia banyak menolong  wanita yang butuh pertolongan, dibilang Hidung Belang. Kalau tak mau menolong dibilang kejam. Serba salah jadinya.

Sidang pembaca yang budiman, khususnya bagi para lelaki dan suami, saya percaya bahwa sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang paling tegar, hadapilah segala tuduhan dan cobaan hidup ini  dengan tersenyum. Hidup ini hanya sekedarmenjalani. Mari kita do’a-kan semoga semua wanita sadar bahwa  Lelaki itu amat berharga bagi wanita. Apa artinya Wanita tanpa Lelaki?

He he … salam sehat dan kompak selalu buat pembaca yang budiman. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan.

Dapoer Sastra Tjisaoek, 23.09.21
(Ditulis ulang dari berbagai sumber GWA oleh Abah Yoyok.)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *