APA YANG KITA BICARAKAN DI USIA 26?
Kumpulan Cerpen
Penulis: Ade Ubaidil
Penerbit: Penerbit Epigraf
Halaman: 164 hal
Dimensi: 11,5 x 17,5 cm
Penyelia: Daniel Mahendra
Penyunting: M Iqbal Dawami
Pengatak: Endang Dedih
Desainer Sampul dan Ilustrasi: Sukutangan
Harga : Rp 49.900,-
Penerbit: Penerbit Epigraf
Halaman: 164 hal
Dimensi: 11,5 x 17,5 cm
Penyelia: Daniel Mahendra
Penyunting: M Iqbal Dawami
Pengatak: Endang Dedih
Desainer Sampul dan Ilustrasi: Sukutangan
Harga : Rp 49.900,-
Pemesanan buku:
Facebook : ADE UBAIDIL / Penerbit Epigraf
Instagram : @adeubaidil
WA: 0859 – 5984 – 5880
Di usia ke-26, saya dipaksa khawatir soal pernikahan. Bagi saya, dewasa bukan soal angka. Dan kalau menikah dianggap tanda dari fase kedewasaan seseorang, saya lebih baik ke Timbuktu saja, menemani Donald Bebek yang, meski cerewetnya minta ampun, ia masih lebih baik ketimbang bacot tetangga yang gemar bertanya, “kamu kapan nikah?” atau “kapan nyusul?”—yang kecepatannya bisa melebihi cahaya ketika hari lebaran tiba.
—Penggalan cerpen, “Seni Hidup Lelaki Bujang“.
Melalui 15 cerpennya yang termaktub di buku ini, Ade Ubaidil menghadirkan tokoh dalam tiga tingkatan fase usia yang beragam; masa kecil, masa remaja, dan masa dewasa. Ketiganya dihadapkan dengan tingkatan problematikanya masing-masing. Akan banyak cara, sikap, dan sudut pandang yang dihadirkan lewat para tokoh karangannya ketika hendak mengambil sebuah keputusan. Pembaca boleh bersepakatan dengannya atau mendebatnya.