Ritual tepung tawar hadir di aula Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Minggu 27 November 2022 yang dipentaskan oleh Komunitas Kopi Gayo asuhan Fikar Weda. Kegiatan itu adalah serangkaian acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Hari Puisi bekerja sama dengan Sanggar Matahari.

Kegiatan ini dimulai pada Jumat, 25 November 2022 dengan tema besar ‘Pentas Seni Islam’ dimulai oleh Seminar Sastra Islam, pembicara Ahmadun Yosi Herfanda, Maman S Mahayana, dan moderator Herman Syahara.

Tepung Tawar Gayo

“Perjalanan puisi yang bernafaskan islami sangat panjang hingga ke masa kini, perlu kiranya kita mengenal sejarah itu, maka acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Hari Puisi merupakan bagian untuk kita mengenal puisi-puisi dan para penyairnya,” ucap Maman S Mahayana sebagai penggagas kegiatan tersebut.

Sementara pada hari kedua, Sabtu 26 November 2022, acara dimulai dengan diskusi Puisi Sutardji Calzoum Bachri, sebagai pembicara Maman S Mahayana, Dedies Putra Siregar, dan moderator Nana Sastrawan.

“Saya mencoba menghadirkan sebuah pementasan dari puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri ke atas panggung. Ini semacam performance lecture, di mana pementasan ini seperti sedang memberikan kuliah atau pemahaman karya sastra menjadi bentuk lain selain teks,” kata Dedies Putra Siregar selaku sutradara pementasan dari Sanggar Matahari.

Setelah diskusi, pementasan pun dimulai di atas panggung teater kecil, puisi-puisi Sutardji seperti walau, pot, tanah air mata, shang hai, kukalung, dll menjadi bentuk adegan gerak, musik dan nada, selain itu pementasan juga terasa dinamis ketika para penonton dilibatkan untuk bernyanyi pada puisi pot. Devie Matahari selaku koordinator acara pun turut bernyanyi dan membaca puisi dalam pementasan itu.

Kopi Gayo

Di hari terakhir, acara ditutup oleh pagelaran budaya oleh Komunitas Kopi Gayo berkolaborasi penyair Ical Vrigar, Jose Rizal Manua, Herman Syahara dan para seniman yang berproses kesenian sehari-hari di Taman Ismail Marzuki.

“Yayasan Hari Puisi berterima kasih kepada Sanggar Matahari, Komunitas Kopi Gayo dan semua pihak yang mendukung acara ini. Ke depan kami membuka peluang seluas-luasnya untuk bekerja sama di bidang kesenian, khususnya sastra yaitu puisi,” ucap Nana Sastrawan dalam pidato penutupan kegiatan pentas seni Islam.

Diinformasikan juga oleh Nana Sastrawan bahwa kegiatan serupa akan diselenggarakan pada 26 Juli 2023 berbarengan dengan pengumuman Sayembara Buku Puisi dan para pemenang lomba cipta puisi grup facebook Hari Puisi Indonesia yang kini beranggotakan lebih dari empat belas ribu. (red.28/11/22).

Nana Sastrawan

 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *