Atas nama cinta dan kasih sayang, dahulu dia suka membohongi kita. Walau begitu, Insya Allah jaminannya masuk surga. Siapakah dia?  Dialah orang yang paling kita cintai sedunia. Setiap hari kerja membanting tulang, bila lelah dan disuruh istirahat dia hanya bilang: “Aku sudah biasa, koq”

Bila ada sedikit rejeki beliau masak enak,  tak pernah lupa menyisihkan lauk untuk anaknya. Dan ketika anaknya pulang sehabis main, segera ia bilang: “Ayo cepat makan. Itu ada lauk enak, ikan goreng. Ibu nggak begitu suka ikan. Kamu saja yang makan.” Jika kemudian masaknya hanya sedikit, ibu bilang: “Makan yang banyaknya ya, ibu belum lapar koq.”

Ketika anak sedang sakit, ibu senantiasa menjaga hingga larut malam. Pada saat anak ngelilir, terbangun, sembari mengusap-usap rambut di kepala sang anak, ibu berkata: “Ssst… ayo tidur lagi biar cepat sehat, Ibu masih belum ngantuk.”

Kemudian ketika anak sudah bekerja dapat gaji cukup lumayan besar dan akan kirim atau kasih uang, ibu bilang: “Kamu simpan saja uangmu, ditabung, ibu masih punya uang.”

Ibu sering berbohong mengenai derita dalam perjalanan hidupnya, demi cinta pada anaknya. Ibu senantiasa menganggap anaknya seperti anak kecil yang terus membutuhkan kasih sayang. Ibu selalu khawatir, selalu memikirkan keadaan anak-anaknya.

Cinta ibu sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia. Ibu, I love you. (AY)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *