Orang miskin yang siwalan. Usia masih belum 40 tahun. Bukan makanan olahan atau seafood atau steak lezat or sate kambing gurih sebagai penyebabnya. Kamu miskin. Kamu tak akan mampu makan itu semua. Tidak juga gulai dll… Hanya sering jajan gorengan sebagai pengganjal lapar. Plus kopi dan rokok sebagai teman setia penghilang rasa puyeng dalam menjalani hidup.
Lelaki yang malas bergerak? Jarang berkeringat? Tak paham kebaikan olah raga? Olah raga itu tak harus jalan kaki 70 km per hari. Cukup diam di rumah. Dengarkan musik. Menyapu, mengepel… pindahkan barang-barang dan bersihkan kolong-kolong. Itu semua akan membuat kamu berkeringat dan sehat.

Kemudian hormon endhoprin akan muncul. Dan itu adalah hormon-hormon pembuat suasana hati bahagia. Jika kamu masih ingin hormon itu tinggal lebih lama? Kamu bisa jongkok sambil tahan nafas selama 20-30 detik atau sekuatnya. Lakukan ini 3-5 menit dua atau tiga kali sehari. Apalagi jika melakukannya sambil jinjit. Keringat akan keluar dari pori- pori.

Lelaki miskin yang bahkan tak memiliki kartu identitas… ketika berharap pelayanan gratis ketika sakit. Kemarin kamu masih makan siang dengan lahap. Makanan terakhir yang kamu nikmati dalam keadaan sehat? Karena hari ini sarapan kamu utuh. Kamu belum hadir kala waktu sudah pukul setengah tujuh. Motor belum dipanaskan. Dan kandang anjing belum ditutup. Para guguk masih berkeliaran. Dan aku memang sedikit heran.

Kini kau berbaring kaku dengan bicara tak jelas… awowowo… awowowo… awowowowo. Berusaha menjelaskan sesuatu dengan linangan air mata dan mimik sukar dilukiskan.

Tak ada yang mengerti arti atau maksud ungkapan kamu. Anak istri menangis. Wajah kamu menyon sebelah. Tubuhmu kaku. Stroke telah menyerangmu. Oksigen terhambat di otak terjadi pada dini hari tadi. Dan itu semua akan butuh waktu setidaknya 3 bulan untuk kamu sembuh normal, itupun dibantu therapy.

Aku menyesal. Padahal belum 5 bulan aku kenal kamu. Seharusnya… setiap hari aku rajin berikan kamu air godokan rempah. Ya… setidaknya seminggu 3x kali daku kasih kamu rebusan air daun afrika atau kunyit atau kelor.

Ah… Penyesalan yang terlambat. Sama seperti waktu sekolah anak bungsuku yang pagi tadi juga jadi terlambat. Kami sudah menunggu sesuai waktu dan kamu tak juga datang. Pasti ada sesuatu yang tak biasa. Karena kamu… apapun yang terjadi selalu standby menunggu perintah. Urusan sekolah. Belanja. Ke pasar. Membayar ini itu… semua kamu lakukan. Kamu membantu sangat untuk hal-hal yang tak mungkin kulakukan sendirian.

Sepiring nasi goreng lengkap untuk kamu pagi ini yang akan basi.

Ah, hidup… Semoga kamu lekas pulih… andai bisa… aku ingin kasih tau tetanggamu… jangan mereka ikutan ribut. Tak usah membawa-bawa negara. Gubernur, Menteri dan Presiden? Sudahlah… mereka semua orang- orang penting yang mengurusi hal- hal yang lebih penting. MEREKA tentu saja tak kenal kamu.

Ketika semua sudah terjadi dan terlambat ditangani. Penyesalan yang tiada arti. Padahal konon obat penangkal stroke itu mudah. Yaitu hanya dengan rutin mengkonsumsi daun sirih cina atau tumpang air atau cacabean jika kata orang Sunda. Tumbuhan yang bernama latin Peperomia Pellucida dan bisa tumbuh subur di mana saja terutama di area yang lembab.
Andaikan orang-orang dengan resiko tinggi mau mengkonsumsi ini dengan teratur minimal seminggu sekali.

Mau sehat itu sebetulnya mudah dan murah. Karena ketika semua sudah terjadi? Pengobatan medis itu mahal, butuh waktu dan kesabaran. Malah kadangkala semuanya sudah terlambat. Link dibawah cara menyajikan tumbuhan Tumpang Air untuk mencegah berbagai penyakit terutama mencegah Stroke. https://youtu.be/CAKWUSBt7YE
(Cikeu Bidadewi)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *