Di bulan Juni 2020 ini musim pandemik Covid-19 masih berlangsung, namun sudah mulai ada kebijakan pemerintah Republik Indonesia untuk bersiap menuju kehidupan new normal, dengan tetap menjaga protokol kesehatan, antara lain meliputi: Tidak berkumpul-kumpul, selalu memakai masker, senantiasa cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, serta menjaga stamina kesehatan jasmani dan rohani.

Beberapa kantor, Pusat bisnis, dan Tempat ibadah berangsur mulai dibuka sambil senantiasa menjaga protokol kesehatan. Semua orang berharap pandemik Covid-19 segera mereda dan hilang, masyarakat luas pun bisa kembali pada kehidupan normal.

Pada situasi pandemik seperti ini, bagi penggemar tanaman hias, khususnya Aglonema, tentu bisa segera memanfaatkan situasi berburu informasi seputar Aglonema. Perburuan informasi berguna untuk memperdalam wawasan serta memperkaya inspirasi dalam meningkatkan hobi menjadi bernilai tambah bagi diri sendiri maupun orang lain.

[iklan]

Gambar 1 adalah Aglonema jenis Legacy, mempunyai batang berwarna keputihan, tulang berwarna merah dan daun berbintik hijau. Aglonema ini sunguh anggun dan tentunya akan membawa suasana yang aduhai ceria jika dipajang di dalam ruangan (manatekcollection, 2010).


Aglonema sering juga disebut sebagai Sri Rejeki atau chinese evergreen. Tanaman ini termasuk jenis talas-talasan (Araceae) yang bisa bertahan hidup di bawah sinar matahari temaram. Sinar matahari penuh akan menyebabkan daun gosong tersengat matahari. Jika ditaruh di dalam ruang tertutup, tanaman ini akan tetap segar sekitar satu bulan dengan perawatan secukupnya, sehingga sesuai digunakan untuk tanaman indoor.

Di antara pesona Aglonema memang terletak pada daun yang beraneka warna, terlebih setelah para Pemulia Aglonema berhasil meningkatkan kualitas teknik penyilangan antar berbagai jenis Aglonema, tanaman ini pun berkembang dan lahir bermacam macam Aglonema baru, dengan warna dan motif daun yang mempesona, misalnya seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2 adalah Aglonema jenis Dud Unyamanee. Aglonema ini berasal dari Thailand, dan telah dibudidayakan di Indonesia. Warna daun dominan merah berbintik hijau, dengan tangkai daun juga berwarna hijau, sehingga terkesan kontras dan kompak (manatekcollection, 2010).

Gambar 3 adalah Aglonema jenis Big Boy. Sesuai dengan namanya, Big Boy, tanaman hias ini memiliki postur berdaun lebar bercak hijau, dengan tulang semburat warna pink. Sehingga terkesan besar, gagah dan anggun (manatekcollection, 2010).

Berbagai jenis Aglonema tersebut bisa dimiliki oleh para penggemar melalui banyak jalan, di antaranya: membeli ke pangkalan penjual tanaman hias, menyemai dari bijih, mencangkok batang, melakukan stek batang, maupun melalui pemisahan anakan dari pohon indukannya.

Jika dilakukan budidaya dari bijih, maka pilihlah bijih Aglonema yang sudah tua berwarna merah, kemudian jemur sampai kering. Selanjutnya rendam beberapa jam di dalam air bersih. Hal ini untuk merangsang bijih agar segera tumbuh menjadi kecambah. Setelah itu, tanam di media netral seperti di tanah merah.

Cangkok batang Aglonema bisa dilakukan dengan melukai di bagian batang yang sudah tinggi. Langkah ini perlu hati hati agar batang tidak patah atau terpotong. Kemudian batang yang sudah terluka diberi media tanam tanah merah atau cocopeat (tepung kasar dari sabut kelapa), terus dibungkus plastik atau sabut kelapa. Setelah tumbuh akar relatif banyak, batang Aglonema siap dipotong dan ditanam di media tanam yang baru.

Untuk stek batang, bisa dilakukan dengan cara memotong batang Aglonema kemudian langsung ditanam di media tanam. Selanjutnya tunggu sampai tumbuh tunas baru.

Yang agak praktis adalah budidaya melalui pemisahan anakan dari pohon induknya. Anakan yang sudah mengeluarkan akar, siap dipotong dan dipisah dari pohon induk. Anakan yang telah terpisah langsung ditanam di media tanam baru. Adapun media tanam Aglonema adalah campuran dari beberapa unsur, terdiri dari: Sekam Bakar, Ancuran Pakis, Pasir Malang, Cocopeat, dan Kompos Organik. Pada umumnya semua media tanam dicampur dengan komposisi masing masing satu bagian, atau tergantung kebutuhan.

PEMELIHARAAN TANAMAN AGLONEMA
Tanaman yang selalu sehat dan segar mampu terus menerus menjadi sumber penghasil Oksigen bagi alam sekitar, terutama di siang hari. Demikian juga Aglonema yang sudah berhasil dibudidaya menjadi tanaman hias. Untuk menjaga tanaman tersebut agar senantiasa sehat, segar dan mempesona, tentu memerlukan pemeliharaan rutin.

Pemeliharaan rutin yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Penyiraman
    Aglonema memerlukan air bersih yang sifatnya bisa mengalir lancar, dari permukaan media tanam sampai keluar melalui lubang buangan di pot tanaman. Media tanaman yang terlalu padat atau berbentuk lumpur akan menyulitkan kelancaran aliran air pada saat penyiraman. Genangan air di dalam media tanam bisa mengakibatkan akar membusuk, Aglonema pun sakit, warna daun menjadi kusam, akhirnya bisa menyebabkan kematian tanaman.
  • Sinar Matahari
    Matahari temaram, dan tidak langsung terkena sinar matahari penuh adalah habibat Aglonema. Sehingga kondisi seperti ini perlu dijaga agar tanaman tetap sehat dan segar. Daunnya pun menjadi tampak indah, dan mengkilap.
  • Pemupukan
    Pupuk NPK, atau Pupuk Daun bisa diberikan secukupnya setiap dua pekan sekali. Cara pemberian pupuk, taruh di atas permukaan media tanam di pinggir dinding pot, jangan ditaruh tepat di batang tanaman. Sebab tepat di bawah pinggir dinding pot adalah tempat tumbuh akar terluar. Akar ini berfungsi untuk mencari makanan di dalam media tanam. Bisa juga diberi pupuk lambat terurai yang masa pakainya lama, ada yang mampu sampai enam bulan. Sehingga pemberian pupuknya cukup enam bulan sekali bersamaan dengan penggantian media tanam.
  • Menjaga Kebersihan Tanaman
    Kebersihan tanaman dijaga melalui penyiraman dengan air bersih, dan atau melalui pengelapan pada permukaan daun, dan permukaan batang.
  • Pergantian Pot
    Pergantian pot bisa dilakukan setelah akar tanaman memenuhi pot lama. Hal ini biasanya dilakukan sekitar enam bulan sekali atau paling lama satu tahun sekali. Baik mengganti pot kecil ke pot yang lebih besar maupun untuk ukuran pot yang sama dengan pot sebelumnya. Pada saat penggantian pot, perlu memeriksa pertumbuhan akar. Jika akar sudah memadati media tanam, maka Pot perlu diganti dengan yang lebih besar dan diisi dengan media tanam secukupnya. Jika dikehendaki menggunakan ukuran pot yang sama dengan pot sebelumnya, maka pemotongan atau pengurangan akar tidak bisa dihindari. Gunakan pisau tajam untuk memotong, jangan menarik paksa akar. Tarikan paksa bisa merusak tanaman. Setelah pemotongan sebaiknya akar yang terpotong diolesi zat anti jamur, atau anti bakteri pembusuk untuk mencegah pembusukan akar maupun busuk batang.
  • Pencegahan hama Penyakit
    Hama penyakit yang menyerang tanaman Aglonema biasanya terdiri dari : Belalang, Ulet, Kutu, Jamur, dan Bakteri.  Hama penyakit ini bisa dicegah melalui perawatan rutin, paling lama sebulan sekali dilakukan penyemprotan tanaman aglonema.  Penyemprotan berisi cairan: racun serangga, racun ulat, anti jamur, dan anti bakteri. Masing masing sesuai dosis yang tertera di label cairan anti hama.

MACAM RAGAM AGLONEMA
Sampai saat ini sudah ada ratusan macam ragam Aglonema, berbagai warna daun telah tersedia, dari: hijau, kuning, merah, putih, dan perpaduan beberapa macam warna. Pada mulanya, Aglonema/Sri Rejeki ini hanya ada beberapa jenis dengan corak warna daun yang monoton, dan cenderung warna tunggal, misalnya Sri Rejeki yang sudah terlebih dahulu dikenal oleh masyarakat luas, seperti terlihat pada Gambar 4.

Aglonema Rotundum Redstar mempunyai profil daun yang menimbulkan kesan eksotik. Perpaduan antara hijau di lembar daun dan garis merah tegas di tulang punggung dan lajur-lajur iga daun. Daun tanaman ini terlihat mempesona seolah bagai susunan tulang ikan menuju sebuah keberhasilan (manatekcollection, 2010).

Adapun berbagai Aglonema lain yang mempesona, tercantum pada Gambar 5 dan 6 seperti di bawah ini.

 BERKEBUN AGLONEMA

Berkebun Aglonema bisa diawali dari hobi, sedikit demi sedikit Aglonema dibudidayakan sehingga dapat dipahami bagaimana memelihara dan mengembang biakkan Aglonema, sampai pada pelaksanaan kegiatan berkebun. Kegiatan berkebun ini bisa dilakukan di sekitar halaman rumah. Bisa dilakukan serius sebagai bisnis, atau penyaluran hobi yang bisa mendatangkan uang di sela kesibukan aktivitas sehari hari. Semoga. (AB)

Gambar 7 : Berkebun Aglonema

ditulis oleh: Atik Bintoro

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *