Delusi Berkala
Genggamlah tanganku
Selagi masih bisa
Hadirmu selalu di tunggu
Simpan buku dan barang-barang pada tempatnya
Menghapus setiap momen bersama
Tak bisa di bohongi bahwa hati ini selalu tertuju padamu
Garis wajah abadi dalam relief
Langkah terhenti
Memutar balik arah
Menuju ke palung hatimu yang terdalam
Tangisan semakin menggila
Teriakkan satu nama
Berpikir untuk mengakhiri kisah ini
Berharap suatu saat bertemu kembali
Tolong, jangan ingatkan semua yang kulihat
Percayalah ini rekayasa semata
Hanya sebatas angan tuk memilikimu
Menertawakan diri sendiri
Kau mengatasnamakan cinta dengan dusta
Aku hanyalah sebuah debu yang menempel di lantai; yang terlihat di matamu
Tak ada celah tuk masuk ke ruang hati
Ketapang, 05 September 2023
Hanyut Bersama Melodi-Melodinya
Terdengar suara alunan piano dari ruang musik
Dibalik melodi-melodi indah mengiri
Tampak seorang pria berkacamata yang sedang bermain piano
Hanya terlihat punggung belakangnya
Sembunyi-sembunyi dibalik jendela
Kemeja putih menutupi tubuhnya yang sensual
Jari-jemarinya yang lihai memainkan tuts hitam-putih
Nada dan irama mengalir di dalam jiwanya
Melahirkan sebuah karya seni musik
Menuliskan not demi not
Tersusun rapi pada lembar kertasnya
Tiga puluh menit ia memainkannya secara natural
Tak pernah henti-hentinya mendengar beberapa lagunya
Diriku yang termenung sejenak
Memikirkan cara untuk berkomunikasi dengannya
Berandai-andai jika aku berada disampingnya
Lebih tepatnya berkolaborasi bersamanya
Ini pertama kalinya aku melihatnya
Terpanah dengan keterampilannya
Ketapang, 24 November 2023
Satu Kesempurnaan Menutupi Seribu Rahasia
Publik yang memberikan nilai tambah
Semua orang menganggap diri ini sosok yang sempurna
Pujian terlontar langsung darinya
Kecerdasan,kecantikan, dan keterampilan menjadikannya
sebagai kombinasi yang sempurna
Keajaiban mampu membalikkan problematika
Selalu ada kejutan dalam cerita kehidupan
Menutupi rasa kepercayaan
Mengurungnya di dalam lamunan
Menghentikan sebuah pemikiran
Yang selalu mengarah pada hal-hal negatif
Telinga, mendengarkan suara-suara bising dari isi pikiran
Mata, melihat banyaknya kelemahan
Bibir, tak bisa lepas dari ribuan makian
Melepas keraguan yang menggelitik langit-langit tipu daya
Ketapang, 25 Februari 2024
Amanda Amalia Putri. Lahir di Banyuwangi, 28 Februari 2004. Mengisi waktu luangnya dengan menulis puisi. Puisi-puisinya termuat di biliksastra, darus.id, NOLESA.COM, pronesiata.id, Riausastra.com, Salik.id, SumenepNews.com, dan sepenuhnya.com. Beberapa puisinya termuat dalam buku antologi bersama antara lain: Pengembara Rindu (2020), Senandung Bait Cinta Pertama (2023), Gugur Cinta ke Pelukan Rindu(2023), Rahasia Hati Yang Tak Pernah Terucap (2023), dan Simpul Rasa (2023)