Kaya raya, banyak uang banyak harta, adalah impian hampir setiap orang dalam hidup ini. Berbagai macam cara dilakukan untuk mendapatkan harta. Ada yang bekerja keras banting tulang siang malam untuk mendapatkan harta yang halal. Ada juga yang mencarinya dengan jalan pintas yang mudah namun melanggar ajaran agama. Seperti korupsi, mencuri, merampok, dan pesugihan.

Pesugihan adalah suatu cara untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa harus bekerja keras dengan berkolaborasi atau bekerjasama mahluk gaib, jin, setan atau siluman.

Di Nusantara ini banyak sekali jenis-jenis pesugihan. Ada pesugihan memelihara, tuyul, pesugihan perkawinan dengan siluman ular, pesugihan kain kafan, pesugihan gunung kawi, pesugihan buto ijo, Nyupang, pesugihan kera, babi ngepet, tikus ngepet, kelelawar ngepet dan masih banyak yang lainnya. Adapun jenis pesugian yang sudah melegenda di masyarakat adalah pesugihan Babi Ngepet yang di Jawa Timur dikenal dengan Celeng Kresek.

Banyak mitos menceritakan bahwa Babi Ngepet adalah orang yang ingin kaya raya menjelma jadi siluman babi dan bekerja di waktu malam hari. Siluman Babi itu biasanya mengambil uang dengan cara menggesek-gesekkan tubuhnya di pintu, lemari, atau dinding rumah.

Sebenarnya, jika dipikir dengan akal sehat dan mengikuti ajaran agama, orang yang melakukan atau menjalani pesugihan Babi Ngepet itu bisa dikatakan sebodoh-bodohnya manusia, ya mereka itulah si siluman Babi Ngepet.

Secara akal sehat sukar dipercaya jika ada orang bekerjasama dengan setan, jin atau siluman untuk mendapatkan harta kekayaan. Tetapi pada kenyataannya memang ada. Karena memang begitulah adanya, banyak manusia dalam hidup ini yang bersifat serakah. Apabila nafsu duniawi telah membakar mimpinya, maka gelaplah hatinya hingga hilang pula akal budinya. Tak perduli halal atau haram, yang gue senang. Soal resiko itu urusan belakang.

Untuk menjalankan pesugihan Babi Ngepet ini modal yang harus disiapkan tidak seberapa besar. Paling-paling hanya biaya untuk membayar biaya dukun atau paranormal (yang bisa dibayar belakangan) dan biaya untuk menyediakan sesaji untuk melakukan ritual .

Dalam melaksanakan ritual pesugihan Babi Ngepet ini biasanya dilakukan pada malam hari oleh dua orang. Biasanya oleh sepasang suami istri. Suami menjadi Babi Ngepet dan istri menjaga sesaji atau bisa juga sebaliknya. Yang akan menjadi Babi bisa disebut sebagai Tuan dan satunya lagi sebagai Pembantu. Beberapa hari sebelum melakukan ritual harus berpuasa. Adapun perlengkapan ritual atau sesaji terdiri dari: Kembang setaman, minyak wangi, kopi pahit, jajan pasar, kemenyan atau setanggi dan darah ayam cemani. Adapun peralatan tambahan sebagai pelengkap sesaji adalah baskom berisi air yang ditengahnya ditaruh sebatang lilin atau lampu minyak kecil  (Senthir).

Dalam operasinya mengambil uang, si Babi Ngepet ini akan berjalan keliling kampung atau perumahan dengan hati-hati agar tak terlihat orang. Babi ngepet biasanya mengambil uang dengan cara menggesek-gesekkan tubuhnya di pintu, lemari, dinding, dsb.

Apabila dalam menjalankan operasinya ini si Babi Ngepet ketahuan orang dan berhasil ditangkap, resikonya cukup berat. Dia bisa mati digebuki orang-orang. Dan kalau hanya sampai babak belur saja, dia akan menanggung malu yang tak terhingga, karena pada keesokan harinya dalam keadaan sudah mati atau kondisi badan bonyok babak belur, dia akan berubah kembali menjadi manusia.

Begitulah resiko yang harus dihadapi oleh orang yang menjalani pesugihan Babi Ngepet. Hidup kaya raya namun setiap saat dibayang-bayangi bahaya, dan bergelimang dosa. Konon katanya, untuk melancarkan keinginan agar cepat kaya itu, anggota keluarga dijadikan tumbal atau orang-orang terdekat. Bisa juga si orang itu sendiri yang menjadi tumbal karena tak mampu menyediakan sesajen.

Jalan pintas mencari harta dengan menjalani pesugihan Babi Ngepet ini tentu saja sangat bertentangan dengan ajaran agama. Buat kita yang masih setia pada akal sehat, mari kita renungkan bersama. Buat apa di dunia kaya raya bergelimang harta, namun di akhirat nanti harus siap menikmati panasnya api neraka. Hiiyy… naudzubilahiminzdalik! (Red-AY)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *