Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Mbludus.com
    • Beranda
    • Berita
    • Humaniora
      • Sosial Politik
      • Sosialita
      • Pendidikan
      • Tradisi
      • Lingkungan
    • Sains
    • Sastra
      • Cerbung
      • Cerpen
      • Dongeng
      • Drama
      • Kritik Sastra
      • Puisi
    • Kreasi
      • Bisnis
      • Musik
      • Sinematografi
    • Merchandise
      • Buku
      • Baju
      • Kerajinan Tangan
    • Lainnya
      • Profil Redaksi
      • Penerimaan Naskah Mbludus.com
    Mbludus.com
    You are at:Home » Puisi » Pertengkaran Dua Uban
    Puisi

    Pertengkaran Dua Uban

    17 April 20221 Komentar3 Mins Read53 Views
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Puisi Winarsih
    Share
    Facebook Twitter Telegram WhatsApp

    Puisi, kerap kali hadir dari lingkungan sekitar atau dari dalam perasaan penulisnya. Meskipun terkesan subjektif, tetapi puisi memiliki kekuatan makna untuk ditafsirmaknai sebagai bagian dari kegelisahan publik. Misalkan pada puisi-puisi di bawah ini; puisi-puisi yang mengungkapkan tema dalam kehidupan penulisnya. Berbicara tentang ibu, waktu dan peristiwa-peristiwa yang dilalui dapat mewakilkan perasaan orang lain, khususnya keluarga, apalagi dia sedang berada di perantauan. Selamat Membaca.

    Pertengkaran Dua Uban

    ada yang selalu bertengkar di atas kepalaku
    tiap hari tak henti berdebat hebat
    bahkan saat mataku lelap atau saat buang hajat.
    kutu yang dikutuk menjadi vampir
    sisir yang suka tersangkut akar rambut
    pita, bunga bahkan kupu-kupu yang terjepit
    itu pun tak mampu melerai.

    ingin sesekali meminjam mata cermin
    atau mata lain untuk sekedar mengintip
    bagian atas kepalaku yang mirip
    talk show indonesia lawyer club
    namun tak satu pun sanggup mencuri rekam.

    tak pernah sepakat tentang bilangan usia
    entah berapa jemari telah mereka kelabui
    tak ada yang tahu pasti
    lalu mereka berpaling
    satu bertanya pada mata hari
    tajam tatapnya seketika memucat pasi
    lainnya mencari jawab pada air mata
    gerimisnya membilas hingga putih.

    sementara almanak tua
    menyimpan setiap perhitungan
    selalu terkantuk-kantuk dan mulai pelupa
    gemetar tangan menjatuhkan
    setiap tanggal yang digenggam.

    lalu berselisih tentang siapa
    yang lebih dahulu lahir
    mereka pun menjauh
    salah satu mengaku telah tersemai musim
    sejak dari rahim
    makin dalam mengakar
    erat mencengkeram kepala tenggat
    sementara yang lain yakin telah jauh terselip
    di antara tarikh
    rela tersangkut sisir
    luruh menjemput takdir.

    Tuban, 020322

    Uban Ibu

    usia mulai reda
    cahaya berjatuhan
    dari pohon-pohon rambutmu
    yang ranggas oleh cuaca.
    akar-akar tuanya menghujam
    kepala jauh ke dalam
    mencari mata air
    yang kerap mengalir
    dari mata yang jarang terpejam
    di penghujung malam.

    cahaya yang tak silau oleh pagi
    saat selalu kusisir dan kususuri
    belahan yang tak berujung
    dan tak menuju kemana pun.
    selalu membuatku tersesat
    berputar dan kembali ke pusar
    rambutmu.
    namun menjadi tempat
    paling aman untukku
    sembunyi dari bermain petak
    umpet dengan masa kanak-kanak.

    dan suatu hari kelak
    cahaya yang tak padam itu
    pun berjatuhan di kepalaku
    yang kan menuntunku menyusuri
    usia yang mulai reda.

    Karawang, 2022

    Bedug

    pukullah kepalaku!
    sampai terbelalak kelopak mata
    dalam membaca setiap jejak dan tanda.
    pukullah sampai gendang telinga
    yang pekak ini sanggup mendengar setiap ratap
    menerka setiap tatap
    meski masih saja batin berpura-pura
    tersentuh getar muadzin.

    tabuhlah tubuh tambunku!
    agar lambung yang kosong ini peka
    merasa setiap puasa
    yang tak tahu kapan berbuka
    meraba setiap lapar
    yang menjadi kekuatan sabar.
    tabuhlah hingga tubuh
    yang hanya berapa telapak
    ini mampu melipat kuatnya jarak
    dalam menyerumu.

    pukullah!
    dan aku akan membisikanmu
    rahasia waktu.

    Karawang, 2014

    Winarni Dwi Lestari, lahir di Tuban, kini tinggal di Karawang, Jawa Barat.  Saat ini menekuni usaha property.  Studi terakhir Sarjana Univ Telkom.  Puisi pernah dimuat di media cetak maupun online. Pecinta puisi dan masih terus belajar menulis puisi.

    karya sastra Puisi Keluarga sastra puisi
    Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp
    Previous ArticleRiwayat Desa Kalibagor
    Next Article Belajar Menulis Karya Tulis Ilmiah

    Postingan Terkait

    Puisi-Puisi Riki Utomo

    21 September 2025

    Puisi-Puisi Kang Thohir

    7 September 2025

    Puisi-Puisi Hazuma Najihah

    10 Agustus 2025

    1 Komentar

    1. winarni dwi lestari on 17 April 2022 12:09 pm

      Terima kasih kepada tim Editor atas pemuatannya, semoga Mbludus.com terus berkembang dan tetap menjadi media para penulis mengembangkan diri

      Reply
    Leave A Reply Cancel Reply

    Postingan Terbaru

    Refleksi dalam Cerpen “Requiem Burung Gereja”

    11 November 202530 Views

    Sandal Jepit Pesantren

    9 November 202511 Views

    Mengenal Sistem Administrasi Negara Indonesia

    30 Oktober 20252 Views

    Membaca ‘Rahasia Tanda’ di Universitas Pancasakti Tegal

    29 Oktober 202511 Views
    Kategori
    • Berita Terkini (206)
    • Bisnis (7)
    • Buku (80)
    • Cerbung (19)
    • Cerpen (157)
    • Dongeng (90)
    • Drama (28)
    • Europe (1)
    • film (1)
    • Highlights (2)
    • Kritik Sastra (75)
    • Lingkungan (52)
    • Money (5)
    • Musik (18)
    • News (9)
    • Pendidikan (66)
    • Politics (3)
    • Profil Redaksi (16)
    • Puisi (186)
    • Sains (50)
    • Science (5)
    • Sinematografi (22)
    • Sosial Politik (29)
    • Sosialita (141)
    • Sports (5)
    • Tech (5)
    • Tradisi (98)
    • Travel (4)
    • UK News (4)
    • World (1)
    Advertisement
    Follow Kami
    • Facebook
    • Instagram
    • YouTube

    Bermis Serpong ASRI Blok B7/19 RT/RW 02/04, Cisauk - Tangerang

    Untuk Pengajuan Iklan dan Kerja Sama Hubungi:

    Email : redaksi@mbludus.com / dapoertjisaoek@gmail.com
    Kontak: -

    Facebook Instagram YouTube
    Syarat dan Ketentuan
    Definisi

    Ketentuan Layanan

    Ketentuan Konten

    Penggunaan dan Hak Cipta

    Undang-Undang ITE

    Tim Redaksi

    Penerimaan Naskah
    Flag Counter
    Flag Counter

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Ad Blocker Enabled!
    Ad Blocker Enabled!
    Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please support us by disabling your Ad Blocker.