PENTAS TEATER KOLABORASI 3 NEGARA
Setelah menuai sukses pentas pertunjukan kolaborasi 3 Sutradara dari tiga negara, Bambang Prihadi (Indonesia), Junnoisuke Tada (Jepang), Jo Khukatas (Malaysia) di Kirari Fujimi Art Center, Jepang pada tanggal 5, 6, 7 Oktober 2018. Kini mereka menghadirkan kembali pertunjukan tersebut di Indonesia pada tanggal 13, 14, 15 Maret 2020 di Studio PFN, Jatinegara, Jakarta Timur.
Pertunjukan Beautiful Water adalah sebuah proses kreatif penciptaan karya dari 3 Sutradara yang masing-masing memiliki selera artistik, engalaman sosio kultural dan latar demografi yang berbeda dari negaranya masing-masing. Terlebih lagi dari segi bahasa mereka.
[iklan]
Karya kolaborasi dengan thema Beatiful Water adalah sebuah bentuk pementasan yang lebih mengkritisi isu-isu Global akibat pengaruh moderenisasi yang dampak buruknya bukan saja menimpa terhadap manusianya sendiri, tetapi juga berdampak pada alam dan isinya, seperti limbah sampah terhadap tanah, limbah cair yang di buang secara ilegal ke bantaran kali yang mengalir sampai ke lautan yang imbas dampak perusakan lingkungannya terhadap biota laut dan polusi udara yang kian hari semakin mengkhawatirkan.
Ada yang menarik dari pertunjukan Beatiful Water kali ini sebagai tuan rumah, pertunjukan tersebut akan mengangkat isu yang sudah lama dilupakan, yaitu Bencana Lumpur Lapindo, sebuah bencana alam yang sudah terlupakan dan terbenam oleh kepentingan-kepentingan yang terkait. Pementasan tersebut tidak mengkritisi mengapa bencana itu terjadi, tetapi lebih menganggkat dampak dari bencana itu yang akhir-akhir ini viral dan terasa tabu. Wisata bencana lumpur lapindo sebuah wisata bencana yang ter fokus pada area titik sumber lumpur yang menenggelamkan 4 desa.
Maka dengan itu isu-isu global ini disepakati oleh tiga sutradara dari 3 negara untuk dikemas menjadi sebuah pertunjukan yang diharapkan dapat mengkritisi tentang prilaku kapitalisme, krisis lingkungan, kemiskinan struktural, populasi, dunia maya, dunia air, dan sistem politik yang semua itu tanpa disadari menciptakan sebuah lingkaran yang garis merahnya menjadi sebuah sudut dalam sebuah pementasan yang menciptakan 7 kata kunci, yaitu; oversaturation, happiness, safety, anxiety, spirituality, world dan acrobat.
Semua itu yang secara tidak sadar terlahir dan terkemas dalam kolaborasi aktor antar negara yang terdiri dari Sir Ilham Jambak, Holifah Wira, Aseng Komarudin, Achmad chotib (Laboraturium teater Ciputat, Indonesia), Hideki Nagai, Koji yamajaki, Saho oto, Hiroki Matsuda (Jepang), Sharifani Amani, Tung Jit Yang, Ledil Dzhurie, Alaudin, Thian Siew Kim (Malaysia).
Aktor-aktor inilah yang akan mensinergikan kemampuan mereka untuk melahirkan sebuah pertunjukan kompleksitas dalam sebuah Mahakarya. (beni setia) 28/02/2020.