Mengunjungi pusat kesenian Taman Ismail Marzuki, tentu hal yang tidak boleh dilewatkan adalah menilik gedung baru yang menjadi wajah TIM setelah proses revitalilasi yang memakan waktu kurang lebih dua tahun. Gedung Panjang berdiri megah setinggi empat belas lantai dengan konsep Mixed Use Building, yang mana gedung ini sebagai tempat pusat kesenian sekaligus ruang publik.
Rancangan dari Arsitek Andra Martin ini terinspirasi dari not balok dari lagu Sang Maestro Ismail Marzuki berjudul Rayuan Pulau Kelapa. Di dalam Gedung Panjang ini, selain ada kafetaria dan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B Jassin, juga terdapat perpustakaan umum yang bisa diakses secara gratis di lantai 4,5, dan 6.
Untuk masuk ke dalam perpustakaan, calon pengunjung harus sudah menjadi anggota di sebuah aplikasi bernama Jaklitera yang bisa diakses di semua telepon pintar. Aplikasi Jaklitera ini juga bisa digunakan untuk akses ke perpustakaan lain milik seperti Perpustakaan Nasional. Selain itu, dengan aplikasi ini, pengunjung bisa meminjam buku milik perpustakaan.
MESIN PEMINDAI YANG PRAKTIS
Setelah terdaftar dalam aplikasi Jaklitera, pengunjung perpustakaan tinggal memindai kode batang yang terdapat di aplikasi masing-masing. Setelah itu, pengunjung akan diberikan sebuah tas being dan loker untuk menyimpan barang bawaan. Tidak diperbolehkan membawa tas pribadi, jadi, semua oengunjung akan menyimpan barangn bawaaannya di loker masing-masing.
Dalam sekali kunjungan, Perpustakaan Cikini membatasi kuota pengunjung hanya samai 300 orang. Pengunjung berikutnya harus bersabar antre jika kuota sudah penuh. Tidak ada batas waktu kunjungan. Di Perpustakaan Cikini juga dilengkapi dengan stop kontak yang tersebar disetiap meja baca juga tidak ada larangan bagi pengunjung untuk membawa laptop. Sehingga, selain membaca buku, Sebagian pengunjung juga menggunakan perpustakaan ini sebagai tempat untuk mengerjakan tugas sekolah/kuliah.
AREA ANAK-ANAK YANG NYAMAN
Selain di sediakan temat baca umum, di Perpustakaan Cikini juga menyediakan area untuk pengunjung yang membawa anak-anak. Ruang baca dengan kursi rendah warna-warni atau area dengan dudukan lesehan menggunakan karpet yang sangat kids friendly
Selain itu, terdapat akses untuk disabilitas seperti lift atau jalan memutar yang bisa diakses pengguna kursi roda. Jakarta semakin Inklusif!