Egrang adalah jenis permainan tradisional yang menggunakan batang bambu. Ada juga yang menyebutnya Jajangkungan. Permainan ini diperlukan keahlian khusus, soalnya untuk bisa menaiki Egrang tidak semudah yang dibayangkan. Sehingga bagi para pemula, sebelum berjalan menggunakan Egrang sebaiknya berlatih menaiki Egrang terlebih dahulu.

Sebutan untuk permainan Egrang ini di setiap daerah berbeda-beda. Di Jawa Barat, Egrang disebut Jajangkungan, di Kalimantan disebut Batungkau, di Jawa Tengah disebut Jangkungan, kemudian di Bengkulu disebut dengan Ingkau, sedangkan di Sumatra Barat disebut dengan Tengkak-tengkak. Namun, masyarakat lebih mengenalnya dengan istilah Egrang.

[iklan]

Permainan tradisionil Egrang ini sebenarnya cukup unik dan cukup menguras tenaga. Karena pemain harus terampil dalam menjaga keseimbangan tubuh dan berjalan dengan stabil di atas tongkat kayu panjang.  Karena itu tidak semua orang baik dewasa maupun anak-anak bisa bermain Egrang. Bentuk alat permainan Egrang biasanya disesuaikan dengan pemakainya. Bila yang bermain orang dewasa maka pembuatannya pun agak panjang dan tinggi, sedangkan untuk anak-anak bentuk dan ukurannya lebih pendek.

Saat ini, permainan Egrang masih bisa bisa ditemui pada saat merayakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus.

Adapun bentuk alat permainan Egrang terlihat seperti pada gambar berikut ini:
Untuk membuat alat permainan Egrang ini dibutuhkan dua batang bambu bulat yang lurus dan sudah tua dengan panjang masing-masing antara 1,5-2.5 meter. Cara membuatnya adalah sebagai berikut:

  1. Potong batang menjadi dua bagian yang panjangnya masing-masing sekitar 1.5-2.5 meter. Setelah itu, dipotong lagi bambu bulat yang lain menjadi dua bagian dengan ukuran masing-masing sekitar 20-30 cm untuk dijadikan pijakan kaki.
  2. Batang bambu yang panjang, kira-kira 50 Cm dr bagian bawah dilubangi. Lubang ini ini untuk memasukkan potongan bambu yang berukuran 20-30 Cm yang berfungsi sebagai pijakan kaki. Paku biar kuat. Jika perlu buatkan pasak untuk lebih memperkuat tempat pijakan kaki.
  3. Selanjutnya, setelah bambu untuk pijakan kaki terpasang, maka alat permainan Egrang tersebut siap untuk digunakan.

Selamat mencoba dan berlatih main Egrang demi melestarikan budaya bangsa.
(AY)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *