
Lima Tips Membuat Film Cinematic ala Film Festival
Dewi Shinta N
Kamu punya cita-cita gantiin mas Garin Nugroho, Hanung Bramantyo dan Angga sasongko? Jawabannya, mampukah filmmu menarik perasaan orang sampai nangis sesenggukan kayak film buatan 3 laki-laki di atas? Ya, kalau kamu mau filmmu sampai memahat hati audience dan mampu tembus ke festival film, kamu harus mampu menguasai teknik cinematic.
[iklan]
Apa sih itu teknik cinematic? Teknik cinematic atau video sinematik merupakan sebuah video yang terasa lebih hidup karena nuansa estetika yang sangat menonjol. Video cinematic umumnya dipakai pada film layar lebar, film dokumenter, video iklan, vlog (video blog), video wedding dan video yang pada umumnya menampilkan keindahan. Nah apa aja sih tips membuat film kamu menjadi cinematic ala film festival? Yuk simak,
- Naskah dan Storyboard
Jika naskahmu sudah kelar, waktunya kamu melampiaskan imajinasimu ke dalam gambar. Dari setting tempat, setting waktu, angle, teknik pengambilan gambar sudah harus kamu tentukan dari sekarang. Maka storyboard dibutuhkan dalam pembuatan film, selain menghindari terlewatnya adegan yang sudah tertulis di naskah, storyboard juga berfungsi sebagai acuan seorang Director Of Photography (DOP) untuk mengambil gambar. Karena film yang baik terlahir dari menyatunya imajinasi seorang penulis naskah dan seorang DOP.
- Lensa
Pernah liat film yang belakangnya ngeblur kan? Nah gambar yang ngeblur itu hasil dari lensa yang bagus. Maka banyak yang bilang “lensa merupakan kunci utama dari gambar-gambar cinematic” ya nggak bisa bohong juga sih, kebanyakan film yang tembus dalam film festival diambil dengan lensa prime. Lensa prime adalah lensa fix dengan focal lenght 35mm, 50mm, 85mm, 135mm.Dengan bukaan lebar mulai dari f 2.2 s/d 1.4 pada lensa prime, maka akan menghasilkan ruangan yang lebih sempit. Alhasil Gambar yang dihasilkan pada objek akan lebih tajam Dan blur pada backgroundnya
- Frame rate 24 Fps dan rasio
Untuk mendapatkan hasil video yang film abis, kamu bisa menggunakan, frame rate kamera film, 24fps. Beberapa kamera digital kini telah memiliki fitur frame rate 24fps, selain 30fps dan 60fps. Jangan lupa rasio yang digunakan adalah 16:9 dan 2.35:1 ya, karena rasio ini adalah standar Wide Screen Movie. Gimana sudah dapat feel cinematic, yang kaya dibioskop belum?
- Color Grading
Color grading, adalah pewarnaan pada film. Tidak ada warna khusus untuk menentukan warna cinematic karena color grading dihasilkan tergantung pada selera masing-masing. Untuk dapat membuat warna yang pas dan terlihat apik pada video sebenarnya bukanlah hal yang mudah. Tapi kamu bisa menggunakan, color grading yang sudah ada di adobe premier atau LUT Color Grading yang banyak bertebaran di om Google.
- Teknik Pengambilan gambar
Jika Still dan Panning sudah kamu lakukan dalam pembuatan film pendekmu, coba teknik pengambilan gambar ini agar film mu lebih dramatis,
- Backlight Shot: teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari belakang.
- Reflection Shot: teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan objek.
- Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan.
- Artificial Framing Shot: benda misalnya daun atau ranting diletakkan di depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.
- Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera.
- Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah.
- The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.
- Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat.
- Artificial Hairlight: rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik.
- Fast Road Effect: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang.
- Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu.
- Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.
- Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua.
Nah itu dia Tips agar filmmu bisa tembus ke festival film. Kamu sudah coba belum? Kalau kamu sudah pernah buat menggunakan teknik cinematic, boleh banget share link Youtube mu di kolom komentar ya, lumayan kan buat nambah viewers hehe.. Yuk olah imajinasi dan terus berkarya!