Danau Cantik di Puncak Gunung

Menjelajahi kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, akan belum sah apabila tidak melewati obyek yang satu ini. Apalagi kalau bukan Danau Segara Anak yang diambil dari bahasa setempat yang berarti laut kecil. Untuk mencapainya, diperlukan waktu sekitar 3 jam dari Plawangan Sembalun.

Trek menuju Danau Segara Anak relatif menurun. Tapi, pada beberapa bagian, kondisinya sangat curam. Oleh sebab itu, diperlukan kewaspadaan tinggi saat melintasinya. Terkadang trek juga diselimuti kabut, sehingga dapat mengurangi jarak pandang. Bagi umat masyarakat suku Sasak maupun Hindu Dharma di Lombok, Danau Segara Anak dianggap memiliki nilai sakral. Danau seluas sekitar 1100 hektar ini dipercaya sebagai tempat persemayaman Dewi Anjani, penguasa tertinggi alam Gunung Rinjani.

[iklan]

Sampai sekarang di Danau Segara Anak masih dilakukan sejumlah ritual , salah satunya adalah Mulang Pekelem. Digelar untuk memohon hujan kepada Dewi Anjani. Pada ritual tersebut masyarakat memberikan persembahan berupa replika berbagai macam mahkluk air yang terbuat dari emas. Lalu, ditenggelamkan ke danau.

Menurut literatur, Danau Segara Anak adalah danau vulkanik yang tercipta akibat letusan Rinjani yang terjadi pada zaman Plistosen (lebih dari 1,8 juta tahun lalu). Airnya yang jernih, menciptakan refleksi dari lereng gunung bak pemandangan menakjubkan.

Tak heran bila Danau Segara Anak kemudian menjadi lokasi bermalam favorit para pendaki gunung. Bahkan, banyak pula yang tinggal selama beberapa malam di sana. Sambil menikmati kemegahan alam sekitar, para pendaki mengisi waktu luang dengan memancing ikan nila, mujair atau kerper yang hidup di danau.

Selain puncak Rinjani dan lereng pegunungan, pemandangan Danau Segara Anak juga diperkaya dengan Gunung Baru Jari, sering disebut Gunung Baru (2 363 mdpl). Tampak menjulang beberapa puluh meter dari permukaan danau dengan 2 lubang kepundan di bagian puncaknya. Menurut catatan, anak Rinjani ini sempat menggeliat pada tahun 1994 dan memuntahkan abu hingga ke Desa Sembalun dan desa lain di kaki Rinjani. Pada 2009 hingga 2010, aktivitas Rinjani terasa lagi, membuat kegiatan pendakian jadi sempat tertutup.

Aktivitas Rinjani tersebut ternyata membawa berkah tersendiri, terutama bagi para pemandu gunung dan portir. Menurut Jumadil, pemandu kami, jumlah pendaki yang berkunjung kala itu justru bertambah banyak.

Mereka ingin menyaksikan aktivitas anak Rinjani secara langsung dari jarak relatif dekat. Hanya beberapa puluh meter dari camping ground di area Danau Segara Anak. Terdapat sebuah spot unik yang juga selalu disinggahi wisatawan maupun para pendaki. Yaitu hot spring water alias sumber mata air panas Aik Kalak.

Ada beberapa spot yang ramai dikunjungi untuk menikmati air panas ini. Apabila spot terdekat dari camping ground terasa ramai, pengunjung dapat menuju ke area berikutnya, di mana terdapat sebuah air terjun dan kolam air panas alami.

Merendam tubuh di kolam air panas alami tersebut akan membuat badan terasa rileks dan segar. Hanya saja, tidak disarankan untuk langsung melanjutkan pendakian, setelah berendam. Sebab suhu tubuh akan turun secara drastis dan bisa membahayakan diri. Langsung mengenakan pakaian kering atau hangat dan dilanjutkan dengan beristirahat di tenda, adalah aktivitas yang sebaiknya dilakukan.

Puas menikmati buaian alam di sekitar Danau Segara Anak, ada satu spot lagi yang wajib dilewati, yakni Plawangan Senaru. Tempat ini berada lebih tinggi dari danau. Layaknya Plawangan Sembalun, Plawangan Senaru juga sebagai gerbang menuju danau bagi mereka yang memulai pendakian dari Desa Senaru di Lombok Utara.

Rute untuk mencapai Plawangan Senaru tidak bisa dibilang mudah. Setelah menyusuri jalan di tepian danau, tanjakan akan langsung menghadang. Setidaknya diperlukan waktu 3 jam untuk mencapai Plawangan Senaru. Plawangan Senaru adalah lokasi yang tepat untuk menyaksikan kemegahan alam Rinjani yang sesungguhnya. Dari daratan ketinggian 2.641 meter ini bakal nampak Danau Segara Anak , Gunung Baru. Puncak Rinjani berikut lereng gunung yang berbaris dengan anggunnya.

Pada saat sunset, suasana Plawangan Senaru pun terasa magis dan banyak dinanti. Hamparan awan dan bayangan segitiga mungil di garis horizon yang tak lain adalah Gunung Agung di pulau Bali menciptakan pemandangan yang sulit didapatkan di tempat lain. Usai menyaksikan suguhan atraksi alam dari Plawangan, para pendaki biasanya mengarahkan perjalanannya ke arah ke Desa Senaru.

Berbeda dengan sebelumnya, perjalanan kali ini lebih menyenangkan. Lantaran suasana jalur pendakiannya lebih teduh, karena masih banyaknya pepohonan di sepanjang jalur. Perjalanan selama 6 hingga 7 jam itu pun jadi terasa lebih ringan. Di sekitar Desa Senaru sendiri terdapat beberapa obyek wisata alam yang banyak disinggahi oleh wisatawan Nusantara maupun mancanegara. Sebut saja air terjun Sendang Gila, air terjun Tiu Kelep, dan obyek lain yang akan membuat pengalaman perjalanan ke kawasan Rinjani makin kaya dan berkesan.

Kemegahan dan segala kekayaan alam yang dimiliki Rinjani, mungkin hanyalah salah satu bukti nyata betapa eloknya alam Lombok. Yang membanggakan, kekayaan ini bahkan telah diakui dan diburu oleh berbagai wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *