Talkshow Pra-Aerosummit 2019

Aerofest 2019 pada hari kedua, Selasa 8 Juli 2019, dalam rangka peringatan sewindu. Pustekbang diisi acara Talkshow Pra-Aerosummit. Hasil talkshow ini akan dijadikan bahan masukan pembahasan di Konferensi Aerosummit 2019 pada bulan September 2019 di Jakarta.

[iklan]

Konferensi Aerosummit 2019 akan dihadiri oleh perwakilan Kementerian terkait, LAPAN dan Lembaga non Kementerian yang lain, Asosiasi Teknologi Penerbangan, Industri, UKM Penerbangan dan Pakar Teknologi Penerbangan. Aerosummit 2019 akan membahas penyusunan Cetak Biru Masa depan Pembangunan Teknologi Penerbangan Indonesia, serta megusulkan pembentukan semacam Board Trustee Teknologi Penerbangan Nasional.

Acara Talkshow diawali dengan sambutan Kepala Pusat Teknologi Penerbangan, Gunawan S. Prabowo, yang menjelaskan tentang capaian litbangyasa Pustekbang sampai dengan sewindu sejak berdiri tahun 2011, di antaranya telah bekerja sama dengan PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) dalam proyek pembuatan pesawat terbang N219. Pesawat ini diharapkan memperoleh semua sertifikasi terkait produksi Pesawat terbang. Disamping itu Pustekbang juga telah melakukan litbangyasa Pesawat terbang tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle / UAV) bekerja sama dengan mitra terkait, semisal industri pesawat terbang, UKM Penerbangan, Perguruan tinggi, Kementerian, Asosiasi Penerbangan, maupun Lembaga non Kementerian lain. Diantara yang akan dikerjakan adalah membuat wadah semacam Asosiasi UAV untuk menyusun usulan regulasi standarisasi Nasional UAV sebagai acuan bersama para pelaku UAV.

Sambutan ke dua diteruskan oleh Deputi Teknologi Penerbangan dan Antariksa LAPAN, Rika Andiarti. Dalam sambutannya menyampaikan Selamat Ulang tahun sewindu Pustekbang, serta bangga atas capaian Pustekbang selama ini. Pustekbang melakukan litbangyasa bersama banyak pihak sehingga bisa menghasilkan Pesawat tanpa awak, maupun Pesawat berawak. Pada program selanjutnya tahun 2020 – 2024  LAPAN, khususnya Pustekbang akan membangun ekosistem Penerbangan Nasional dari berbagai kemampuan Nasional, sehingga Pembangunan Teknologi Penerbangan akan berkelanjutan dan semakin maju sesuai dengan amanah Undang Undang Penerbangan maupun Undang Undang Keantariksaan.

Deputi Teknologi Penerbangan dan Antariksa LAPAN sedang memberikan sambutan

Selesai sambutan dilanjutkan Talk show, yang dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama menampilkan Narasumber Bambang Tedjasukmana Anggota Dewan Riset Nasional (DRN) sekaligus sebagai Kepala LAPAN periode 2011 s/d 2014. Moderator Atik Bintoro Peneliti Ahli Utama Pustekbang, dalam Talkshow memberikan pembuka dengan mengingat saat saat awal berdirinya Pustekbang LAPAN  yang hanya mempunyai satu insinyur Teknologi Penerbangan, yaitu Ir, Sulistyo Atmadi, MSME. Kemudian bertanya bagaimana Pak Bambang Tedjasukmana bisa mengawali kerja untuk mencapai misi LAPAN melalui penugasan pada Pustekbang dan yakin bahwa Pustekbang akan berhasil?

Dijelaskan oleh Pak Bambang Tedjasukmana bahwa infrastruktur Pustekbang harus baik dan layak untuk disebut sebagai Pusat Teknologi Penerbangan, kemudian berusaha mendapatkan guru yang bisa membimbing bagaimana melaksanakan program, kita kirim temen temen ke universitas TU Berlin Jerman untuk belajar membuat Pesawat terbang berawak seri LAPAN Surveillance Aircraft (LSA). Pesawat LSA yang sudah jadi pun kita bawa ke LAPAN.

Kementerian Pertanian pernah bekerja sama untuk survey lokasi pertanian menggunakan pesawat LSA. Tugas pun selanjutnya estafet ke bu Rika (Deputi Teknologi Penerbangan dan Antariksa) dan pak Gunawan (Kapustekbang LAPAN). Terimakasih atas capaian yang telah diwujudkan.

Disamping itu sebagai Anggota DRN, baru baru ini kami telah membahas bagaimana membangun riset Teknologi Penerbangan, yang perlu disiapkan dan masih belum banyak disentuh adalah Pembangunan Ekosistem Penerbangan khususnya ekosistem teknologi Penerbangan. Ini adalah tugas kita bersama untuk mewujudkan ekosistem tersebut.

Bambang Tedjasukmana dan Atik Bintoro dalam talkshow AeroFest 2019, Pustekbang-LAPAN

Pada sesi kedua, Talkshow dilanjutkan oleh enam nara sumber dengan Moderator Rais Zain dosen senior Institut Teknologi Bandung. Adapun ke enam nara sumber tersebut adalah : Kemal Sinatra (Deputi Direktur Engineering Constraction Instalation, Kemenko Maritim), Dodi S Riyadi (Asdep Penataan Ruang dan Kawasan, Kemenko Perekonomian), Taufan Wijaya (Group Head Pembiayaan Investasi non Anggaran Pemerintah PINA Bapenas), Moh Ridlo Akbar (Direktur Produksi PT DI.), Freddy Franciscus (Sekjen IAMSA), dan Heru Gunawan dari Asosiasi IAEC.

Dari hasil Talkshow dapat diketahui bahwa kemampuan produksi pesawat terbang  N219 hasil kerjasama LAPAN dan PT. DI yang telah tersertifikasi adalah pintu masuk bagi perkembangan industri pesawat terbang untuk seri berikutnya, dan akan mampu menjadi tenaga penarik gerbong industri terkait teknologi pesawat terbang secara Nasional. Pemerintah melalui kementerian bersama sama LAPAN dan Lembaga non kementerian akan mendorong percepatan kemandirian di bidang teknologi penerbangan. Lembaga keuangan non Anggaran Pemerintah dalam hal ini PINA Bapenas bersedia membantu mengusahakan skema pembiyaan untuk membiayai pembangunan teknologi penerbangan nasional sepanjang sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. Demikian juga dari Asosiasi Nasional Teknologi Penerbangan seperti IAMSA dan IAEC juga menyambut baik adanya sinergi antar kemampuan masing masing institusi pemerintah, perguruan, maupun swasta didalam memajukan kemandirian dalam membangun teknologi penerbangan yang kuat di Indonesia. Sehingga keberhasilan sertifikasi Pesawat terbang N219 adalah harapan kita semua. (AT)

Acara Talkshow Pra-Aerosummit 2019 dalam kegiatan Aerofest 2019

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *