Ketubuhan Teater Tubuh

Sebagaimana halnya seni pertunjukan lainnya seperti seni tari, musik, opera mau pun sirkus, seni teater juga memiliki keberagaman jenis dan bentuknya yang menarik dan unik. Teater Tubuh atau apa pun nama pengistilahnya yang boleh disandingkan padanya, adalah satu jenis dari beberapa model jenis pertunjukan yang hidup dan berkembang di banyak kota di Nusantara yang kita cintai ini. Secara sederhana, jenis teater ini bisa dimaknai sebagai sejenis teater yang melulu mengedepankan ketubuhan badan aktor-aktornya sebagai kekuatan bentuk pengucapan dari pertunjukan yang diciptakannya.

Pabila kata-kata sebagai dialog penyampai pesan atau gagasan menjadi material utama dalam jenis pertunjukan Teater Realis, maka Teater Tubuh sebagaimana telah tersiratkan dari pengistilahan namanya menjadikan tubuh sebagai material utama pertunjukannya. Lewat kelenturan perfomance tubuh manusia aktor yang terolah dan terlatih, pertunjukan Teater Tubuh memercayakan sepenuhnya pada potensi yang dapat memungkin diekplorasi oleh ketubuhan aktor-aktornya.

[iklan]

Ketika penonton telah sampai pada situasi kebosanan terhadap tontonan teater yang melulu artifisial dan verbal dalam menyampaikan situasi dan kondisi sosial politik serta budaya dan hukum, maka dibutuhkan satu tontonan yang bisa menawarkan bentuk yang agak lain. Kenyataan ini sesungguhnya menghadirkan du kondisi berlawanan pada perkembangan teater di kedua mata sisinya. Sisi pertama adalah tantangan bagi mereka yang memproduksi teater kata-kata atau sebutlah itu teater realis untuk menciptakan pertunjukan yang tidak sepertu diasumsikan di atas ini, sementara pada sisi satunya lagi tidak lain tidak bukan sesungguhnya memberikan kesempatan dan peluang baik bagi penganut jenis teater tubuh untuk menyuguhkan tawaran pertunjukan yang non verbal namun kuat pada gagasan artistik dan estetikannya.

Bagaimanapun  kehidupan dan perkembangan teater tidak akan pernah bisa menghenti pada keasyikannya sendiri dalam mereka-reka ide, gagasan dan bentuk pertunjukannya semata tanpa hirau pada aspek-aspek yang berada di luar dirinya, semisal penonton dengan daya kritis dan seleranya yang meragam, sebab itulah teater akan terus mencari tanpa beban untuk menemukannya. Proses dan keseriusan, menjadi ukuran yang boleh diapresiasikan dengan harga cukup tinggi di situ, apa pun jenis dan bentuk pertunjukannya yang berkehendak dibangunnya kemudian.

Artikel ini diambil dari koran Dramakala
Ditulis oleh Harris Priadie Bah
foto diambil dari abidinduniateater

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *